16. Hari pertama dapet

5.7K 237 0
                                    

Typo tandain:v


"Masalahnya kamu jadi jelek," jawabnya santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masalahnya kamu jadi jelek," jawabnya santai.

Angkasa mendelik tidak terima. Enak saja wajah tampannya dibilang jelek. Huh, rabun tuh mata?

"Ganteng-ganteng gini lo bilang jelek?"

"Berisik!"

"Lo yang mu--"

"DIAM!!" Jesslyn berteriak. Tangannya memegang perut yang tiba-tiba sakit entah karena apa. Kepalanya mendadak pening.

Angkasa yang melihat tentu khawatir. Kemudian membantu Jesslyn pergi ke kamar dengan cara menggendongnya ala koala. "Biar gue bantu."

Jesslyn hanya menurut saja. Lagipun, perutnya saat ini sangat sakit dan ia tidak bisa melawan ataupun berkata sepatah katapun.

Sesampainya di kamar, Angkasa merebahkan tubuh ramping istrinya di kasur. Setelah itu kembali keluar berniat mengambil minum.

"Kok bisa sih tiba-tiba sakit gini?" Gumam perempuan itu bertanya pada dirinya sendiri.

"Nih, minum," Angkasa menyerahkan secangkir teh hangat kepada Jesslyn.

"Makasih," ujarnya kembali menyerahkan cangkir tersebut kepada Angkasa.

"Lo kenapa bisa sakit perut gini, sih? Hamil? Perasaan gue belum pernah hamilin lo, deh," ucapnya asal.

Jesslyn menabok pelan mulut lelaki itu. Tangannya lemas untuk sekedar bergerak. "Gausah ngaco, Sa," balas Jesslyn pelan.

"Lo hamil anak siapa? Jangan bilang lo hamil anak sel--"

Plak

"Anjing, sakit goblok!"

Setelah menabok keras paha suaminya, Jesslyn melotot tidak terima. "Kamu kira aku cewek apaan?!" Sinisnya.

Angkasa terdiam dengan mengusap-usap pahanya yang perih, sakit dan ngilu akibat tamparan maut yang istrinya berikan. Galak banget punya bini. Batinnya mendumel sebal.

"Ngira doang, Jess. Ngira."

"Terserah."

🍁

Rumah yang semula bersih dan rapih kini malah sebaliknya. Jangan ditanya bagaimana keadaan rumahnya saat ini, yang pasti sangat kotor dan berantakan.

Bayangkan saja, sampah cemilan berada di lantai, meja dan sofa. Botol minum namun airnya berceceran kemana-mana. Kresek dan kardus martabak yang seharusnya berada di meja kini malah di sofa.

Semua ini mencirikan pemilik rumahnya adalah orang pemalas.

Tidak ada teriakan melengking yang akan dirinya dengar saat mengotori rumah ini. Dan inilah alasannya ia berleha-leha seorang diri.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang