03. Bian cemburu?

7.2K 278 5
                                    

Typo tandain:v

"Terserah lo mau cinta atau sayang sama gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terserah lo mau cinta atau sayang sama gue. Tapi, gue cuman mau peringatin. Hapus rasa lo ke gue, sebelum lo sakit hati nantinya. Karena gue gak suka dan gak cinta sama lo. Gak, dan gak akan pernah!" Ucap Angkasa dengan tegas.

Jesslyn merasakan hatinya sakit. Tapi, ia berusaha untuk tersenyum. "Oke, gapapa kok, Sa. Orang bilang... Cinta datang karena terbiasa, bukan? Aku ngerti, kok," balas Jesslyn tersenyum tulus.

Angkasa memutar bola matanya malas. Batu sekali perempuan ini. "Cih! Dibilangin bukannya nyerah, malah so' nasehatin. Pergi lo! Gue butuh sendiri."

Jesslyn mengangguk, kemudian berjalan keluar kamar.

Setelah kepergian perempuan itu, Angkasa bernafas lega. "Sial!"

🍁

Pagi kembali menyapa, sinar matahari mulai menampakan dirinya. Kicauan burung dan jangkrik terdengar.

Matanya mengerjap pelan. Laki-laki itu merasakan tubuhnya pegal. Ia mendongak, menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah gorden kamar.

"Eunghh..." Lenguhan khas orang bangun tidur tersengar.

Angkasa, lelaki tersebut bangkit dari tempat tidurnya, berjalan gontai menuju kamar mandi.

Beberapa menit ia habiskan di dalam sana. Hingga pada akhirnya ia keluar lengkap dengan seragam sekolah.

Angkasa memakai jaket kebanggaannya. Kemudian ia menuruni tangga dan berhenti tepat di meja makan.

Alista menoleh, menatap putranya. "Pagi, Sa," sapanya.

Angkasa mengangguk. "Pagi," balas cowok itu pelan. Matanya melirik kanan kiri, berharap menemukan seorang pria yang ia cari. "Ayah, mana?" Lanjutnya bertanya.

Alista kembali menoleh, sekilas. "Ayah kamu udah berangkat dari tadi."

Mengangguk faham, Angkasa mulai memakan roti yang sudah disiapkan untuknya.

Setelah usai, Angkasa pamit dan mencuim punggung tangan Alista. "Angkasa pamit, assalamu'alaikum."

"Iya, Wa'alaikumussalam. Hati-hati, Sa."

🍁

Jesslyn berteriak tidak tahu malu memanggil nama teman-temannya. Perempuan itu berlari hingga sampai pada tujuannya.

Saat sudah sampai, ia lebih dulu menetralkan degup jantungnya serta nafasnya yang ngos-ngosan karena efek berlari.

Setelah dirasa mereda, Jesslyn mulai berbicara tujuannya memanggil mereka. "Gue mau ngomong sesuatu sama kalian, tapi gak disini," setelahnya ia mendorong keempat temannya.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang