27. Dirawat

5.6K 241 1
                                    

Jesslyn berjalan di lorong lantai dua seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jesslyn berjalan di lorong lantai dua seorang diri. Tadi, Angkasa sempat menyuruhnya untuk diam dan bersembunyi. Tetapi, karena tiba-tiba firasat Jesslyn tidak enak dan mengatakan jika akan ada sesuatu yang terjadi kepada Angkasa, jadi ia memutuskan untuk mencari keberadaan cowok itu.

Sampailah Jesslyn di lorong ini. Dapat ia lihat banyak kerumunan lelaki yang sedang adu jotos melawan satu sama lain. Di sana, Jesslyn juga melihat Angkasa yang sedang berkelahi dengan seseorang.

Perasaan cemas mulai datang. Jesslyn ingin pergi, namun ia takut. Perempuan itu hendak berbalik badan meninggalkan lorong. Namun, matanya melotot saat melihat seorang di belakang Angkasa dengan tongkat baseball yang cowok itu pegang.

Jesslyn mengira cowok itu akan memukul punggung Angkasa. Jadi, ia memutuskan untuk berlari dan masuk ke dalam kerumunan yang sedang tawuran.

Saat perempuan itu sudah sampai dan berniat menghalang cowok yang ingin memukul Angkasa, tongkat itu mengenai punggungnya sampai membuat Jesslyn kehilangan kesadaran.

🍁

"JESSLYN!"

Angkasa menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya saat ia mendapati sang istri yang pingsan dengan posisi tengkurap. Dengan cepat Angkasa menghampiri Jesslyn, memeluk perempuan itu erat.

Sementara Farhan dan anggotanya, mereka memilih kabur seperti tersangka. Ya, memang mereka adalah tersangka.

Angkasa mengintruksi mereka semua untuk menyiapkan mobil. Beruntungnya hari ini Leo membawa mobil miliknya. Katanya sih motor dia sedang disita oleh ibu tercinta.

Angkasa beralih menatap Jesslyn yang sedang memejamkan matanya. Lelaki itu mengelus pipi sang istri pelan. "By..., maaf, maafin aku...," lirih Angkasa pelan. Tangannya sentiasa memeluk Jesslyn. Kini Angkasa berusaha menahan tangis.

Mobil hitam berhenti tepat di samping Angkasa. Dengan cepat cowok itu menggendong Jesslyn dan membawanya masuk ke dalam mobil.

🍁

Angkasa mondar-mandir di depan ruang rawat dengan perasaan cemas. Sudah hampir satu jam tetapi dokter yang menangani Jesslyn belum keluar.

Suara langkah kaki mulai mendekat.  Mahen dan Alista--orang tua Angkasa. Serta Riko dan Rina--orang tua Jesslyn. Mereka datang saat Angkasa mengabari apa yang terjadi semuanya.

Dari raut wajah saja bisa disimpulkan mereka terlihat cemas. Apalagi Rina ibunya yang sudah menangis dipelukan Riko.

Memang ini hanya sebuah pukulan. Tetapi masalahnya Jesslyn memiliki trauma yang penyebabnya sama seperti sekarang ini. Maka dari itu, Rina dan Riko tampak takut terjadi sesuatu kepada putrinya.

Alista beralih menatap Angkasa yang terdiam dengan kepala menunduk. Setelahnya wanita itu mengelus rambut Angkasa pelan. "Gimana keadaan mantu Mamah, Sa?" Tanya Alista yang ditanggapi sebuah gelengan dari Angkasa.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang