Typo tandain:v
"Cuma peringatin. Jangan bodoh atau lo menyesal," setelah berujar Leo beranjak pergi. Meninggalkan Angkasa dengan fikiran berkecamuk kemana-mana.
Angkasa mengacak rambutnya frustasi. Entah apa yang laki-laki itu maksud, namun selalu saja membuatnya berfikir jika semuanya tidak akan baik-baik saja.
"Bajingan!"
🍁
Hari ini adalah hari dimana yang semua orang tunggu-tunggu. Dimana di sini adalah hari yang menjadikan sepasang calon pasutri itu terikat. Masa depan sudah di depan mata. Keduanya hanya tinggal menunggu.
Baik Angkasa maupun Jesslyn. Kedua remaja yang akan terikat itu sama-sama tegang. Entah mereka ingin mendeskripsikannya seperti apa, entah bahagia atau sedih.
Jesslyn menatap Angkasa dari samping. Terlihat raut ketegangan dalam diri lelaki itu. Ia tahu Angkasa itu cuek, namun setiap mempelai laki-laki juga pasti merasakan tegang.
Masa depan yang sudah Jesslyn impikan terenggut begitu saja. Cita-citanya menjadi seorang dokter seperti Gamma lenyap dalam hitungan detik. Sekarang cita-citanya hanya satu, menjadi istri dari suami idamannya.
Angkasa pun sama. Lelaki itu masih memikirkan bagaimana nasibnya dimasa depan nanti. Apakah ia dan Jesslyn akan tetap bertahan? Atau mungkin sebaliknya. Angkasa hanya ingin menikah satu kali seumur hidup. Namun tidak dengan perempuan seperti Jesslyn.
Penghulu menatap Angkasa dengan tatapan bertanya. "Bagaimana nak, Angkasa? Sudah siap?" Tanyanya.
Angkasa menarik nafas terlebih dahulu sebelum menjawab. "Baik, pak. Saya siap," ujarnya mantap.
Penghulu tersebut mengangguk, ia mulai menjabat tangan Angkasa.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan saudara Angkasa Gevran Mahendra, binti Arsenal Mahendra, dengan saudari Jesslyn Greysia Anggara, binti Riko Anggara, dengan maskawin berupa uang tunai sebesar 100 juta, satu buah rumah, perhiasan 100 gram, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."
Angkasa menutup matanya, ia menghembuskan nafasnya pelan. "Saya terima nikah dan kawinnya Jesslyna Greysia Anggara, binti Riko Anggara, dengan maskawin tersebut dibayar tunai," ucap Angkasa lantang.
Penghulu menatap para saksi kemudian mengangguk. "Bagaimana para saksi, sah?" Tanyanya.
"Sah!"
"Alhamdulillah..."
Jesslyn meneteskan air matanya. Mengingat hari ini, detik ini, dan juga seterusnya ia bukan lagi seorang remaja, melainkan seorang istri dari lelaki badboy yang selalu membuatnya kefikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ ⚠ PLAGIAT? HARAP MENJAUH!⚠ ⚠HARAP DIMAKLUMI. TYPO BERTEBARAN!⚠ || MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, JUDUL, DLL. ITU TIDAK DISENGAJA! || ••••• "Baby-nya jadi, Sa." "Maksudnya?" "Aku hamil." ••••• Tenta...