07. "Mak lampir menor bahenol!"

6K 231 3
                                    

Typo tandain:v

Setelah tiga hari izin untuk tidak masuk sekolah, Angkasa dan Jesslyn kembali pergi sekolah seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tiga hari izin untuk tidak masuk sekolah, Angkasa dan Jesslyn kembali pergi sekolah seperti biasa.

Namun, kehadiran Angkasa yang berboncengan dengan Jesslyn membuat heboh satu sekolah. Bagaiamana tidak? Seorang Angkasa yang selama tiga tahun ini tidak pernah dekat dengan perempuan dengan mudahnya membonceng seorang wanita.

Bahkan ada pula yang terang-terangan menjelek-jelekan Jesslyn saat keduanya berjalan melewati mereka.

Kebetulan mereka satu kelas. Setelah sampai dan masuk, Angkasa maupun Jesslyn berjalan menuju meja belajarnya masing-masing.

Langkah Angkasa terhenti saat melihat bangkunya diduduki Satya. Cowok itu dengan santainya menaikan kaki keatas meja belajar sambil menutup mata seolah sedang tidur.

Angkasa mendengus. "Sat, minggir!" Usirnya menepuk bahu Satya.

Satya tidak menjawab, lelaki itu malah menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan.

"Sa, tuh di bangku Jesslyn kosong. Lo di sana aja," teriak Gibran yang sudah duduk anteng bersama Damar.

Angkasa menatap arah pandang Gibran. Setelahnya mendengus. Namun tidak ayal, dirinya tetap duduk dikursi sebelah Jesslyn.

Jesslyn tersenyum manis, perempuan itu menyerahkan satu bekal yang ia bawa untuknya dan Angkasa.

"Nih," ujarnya sembari menyodorkan bekal tersebut.

Angkasa tidak menerima, cowok itu malah menatap bekalnya dengan datar. "Gak, makasih," balasnya malas.

Jesslyn mendengus, perempuan itu tidak menyerah. "Sa ayok dong, aku udah siapin ini buat kamu. Yakin gak mau?"

"Gak!"

"Kok gitu ... padahal ini roti selai cokelat kesukaan kamu, loh. Beneran nih? Mau aku kasih Satya sama Gibran aja?" tanyanya.

Pertahanan Angkasa runtuh saat mendengar kata 'roti selai cokelat kesukaan kamu'. Laki-laki itu merebut bekalnya kemudian menyantap dengan nikmat.

Jesslyn tersenyum puas. Ia mengusap pelan rambut Angkasa. Hal itu mengundang teriakan histeris beberapa siswi yang menyaksikan.

Perempuan itu menghiraukan teriakan dari beberapa teman-temannya. Ia membisikan sesuatu. "Sa, aku bawain susu kotak rasa cokelat kesukaan kamu juga. Mau diminum?" tanyanya berbisik.

"DUH ADA YANG LAGI BISIK-BISIK RUMAH TANGGA NIH!" Teriak Fani.

Jesslyn menoleh, menatap Fani tajam yang membuat sang empu menciut.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang