"BERHENTI!"
Dor!
Teriakan diikuti oleh suara tembakan pistol terdengar nyaring di ruangan bercahaya minim tersebut.
Jesslyn memejamkan matanya, ia kira Farhan akan menembaknya. Namun, dugaannya salah besar, justru Farhan membuang peluru tersebut tepat mengenai kaca.
Semuanya menoleh pada seorang lelaki yang baru saja datang dan menghentikan Farhan.
Farhan menatap cowok itu nyalang. "Siapa lo? Ngapain lo, kesini?" Tanyanya tidak santai.
Lelaki itu langsung berlari dan berlutut di kaki Farhan. Kepalanya menunduk. "Maaf...," lirihnya pelan.
Sementara Farhan, ia bingung dengan apa yang sedang lelaki di depannya lakuka. "Ngapain, lo?! Bangun!"
"Maafin gue bang..."
"Ngapain lo minta maaf?" Farhan menarik cowok itu. Menyuruhnya berdiri dan menjelaskan apa yang terjadi hingga membuatnya berlutut.
"Sebenarnya... gue yang udah bunuh adik lo...," lirihnya dengan kepala menunduk. Ia menyesal, sungguh menyesali perbuatannya yang telah membunuh orang tidak bersalah seperti adik Farhan.
Farhan yang mendengar tentu terkejut. Bukan Farhan saja, Angkasa dan Jesslyn yang sedang berpelukan pun sama terkejutnya.
Sebuah pukulan mendarat di wajah tampan lelaki yang bernama Rio. Tentu pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Farhan.
"BAJINGAN! SALAH ADIK GUE APA, HAH?!" Teriak Farhan kesetanan.
Rio semakin menunduk merasa bersalah. Pukulan yang diberikan untuknya memang pantas ia dapatkan. "Waktu itu, adik lo mutusin gue secara enggak halus. Sampe dia ngatain orang tua gue. Karna gue kesel, alhasil gue bunuh dia," Rio mendongak menatap mata memerah Farhan. "Tapi sumpah bang, gue nyesel. Gue menyesal udah bunuh adek lo, gue menyesal udah nyakitin cewek yang gue cinta. Maafin gue bang..."
Bahu Farhan terlihat naik turun menahan emosi. Ia menarik kerah baju Rio, kemudian memukul cowok itu membabi buta.
Sementara Rio yang mendapatkan itu hanya diam. Karna ia tahu ini semua salahnya.
"KARNA ITU LO BUNUH ALEA?! LO MIKIR GAK SIH SEBERAPA SAKITNYA SEORANG KAKAK DITINGGAL ADIKNYA YANG UDAH DIA JAGA SEJAK KECIL? BAJINGAN! LO JUGA PANTES MATI, SIALAN!" Teriak Farhan setelahnya kembali memukul Rio tanpa ampun.
Angkasa mendekat, ia menarik baju bagian belakang Farhan. "Udah dulu! Gue mau nanya sama dia!"
Farhan menurut saja.
Angkasa beralih menatap Rio dengan tatapan datar dan dinginnya. Lelaki itu mendekat. "Terus, jaket berlogo Antarax dari mana lo punya? Perasaan selama gue jadi ketua, gue belum pernah liat lo," lanjut Angkasa bertanya.
Rio mendongak. Wajahnya yang dipenuhi lembam membuatnya agak susah untuk berkata. "Sebenarnya jaket itu punya abang gue yang udah keluar dari geng lo. Gue pake itu agar bang Farhan ngira kalau Antarax yang udah bunuh Alea," jawabnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ ⚠ PLAGIAT? HARAP MENJAUH!⚠ ⚠HARAP DIMAKLUMI. TYPO BERTEBARAN!⚠ || MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, JUDUL, DLL. ITU TIDAK DISENGAJA! || ••••• "Baby-nya jadi, Sa." "Maksudnya?" "Aku hamil." ••••• Tenta...