ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]

18. Jebakan

Typo tandain:v

Votenya juga jangan ketinggalan:)

Perempuan berbaju ketat dengan make up tebal tersenyum miring menatap Angkasa dari jauh.

Kakinya melangkah menuju seorang lelaki yang duduk tidak jauh darinya. Setelah sampai ia mengajak lelaki itu bekerja sama dengannya.

"Hai, Bob," sapa perempuan itu setelah mendudukan dirinya dipangkuan seorang cowok.

Lelaki itu menaikan sebelah alisnya. "Hai," balasnya.

"Lo bisa bantuin gue?" Tanyanya.

Mengangguk. "Tentu."

Perempuan itu menaruh sebuah pil obat yang diyakini adalah obat perangsang ke dalam gelas berisi air.

Dengan mengangkat gelas itu ia tersenyum miring. "Berikan gelas ini kepada orang itu," ujarnya menunjuk Angkasa yang terduduk lemas disalah satu kursi yang tidak jauh dari mereka.

"Hadiahnya?"

"Setelah lo pastikan obatnya merangsang, lo bawa dia ke salah satu kamar kosong. Untuk hadiah, yang pasti hadiahnya akan buat lo senang."

Lelaki itu mengangguk. Kemudian beranjak dengan secangkir gelas di tangannya.

Dengan senyuman miring yang tercetak jelas di bibirnya. "Lihat saja apa yang akan terjadi, Jesslyn..."

🍁

"Permisi," seorang lelaki datang dengan secangkir gelas di tangannya. Lelaki itu meletakan gelas tersebut di atas meja. Setelahnya kembali berlalu dari sana.

Baik Angkasa, Leo, Damar, Gibran dan Satya. Kelimanya tentu tidak menyadari kehadiran sosok lelaki itu. Karena Damar, Gibran dan Satya yang asik bermain game, serta Leo yang bermain ponsel dan Angkasa yang memejamkan matanya. Jadilah mereka tidak menyadari kehadirannya.

Dengan tenggorokan kering dan panas, Angkasa mengambil secangkir air putih yang terletak di atas meja. Tidak tahu saja jika itu adalah air yang sudah dicampur dengan obat perangsang.

Air tersebut kandas dalam satu tegukan. Angkasa kembali menyenderkan punggungnya.

Beberapa menit setelah itu, rangsangan yang diberikan oleh obatnya kini berpengaruh buruk bagi tubuh Angkasa.

Panas. Seluruh tubuhnya serasa direndam air panas. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Ada rasa ingin ia tuntaskan.

Leo yang melihat keanehan dari Angkasa mulai panik. "Lo kenapa?" Tanyanya.