"ANGKASA! HUAAAA!!!"
"Kenapa sayang, hm?" Angkasa menghampiri Jesslyn yang baru saja kembali masuk ke rumah setelah pulang sekolah tadi. Wanita berusia 18 tahun itu masih menggunakan seragam sekolah, bahkan lengkap dengan sepatu dan tas-nya.
Jesslyn menghampiri Angkasa. Setelah dekat, ia memeluk tubuh suaminya erat, merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan jajan. "Sa... aku ngidam...."
"Ngidam apa, sayang...?" Tanya Angkasa seraya mengelus surai hitam istrinya.
"Tadi, aku mampir ke warteg depan komplek, kan. Nah, aku tanya ke penjualnya, aku pengen telor dinosaurus. Tapi dia jawab gaada, padahal aku lagi ngidam lho, Sa," adunya kepada sang suami, berharap Angkasa akan marah kepada penjual makanan di warteg itu, karena tidak memberinya apa yang ia mau.
Angkasa memijat keningnya pening. Baru aja dua minggu ngeselinnya udah naudzubillah. Batin Angkasa tersenyum paksa. "Ngidam kamu aneh-aneh banget, sih. Bisa-bisanya ngidam pengen makan telor dinosaurus."
Jesslyn menatap nyalang suaminya, ia memukul dada Angkasa pelan. "Kamu nanya sama, aku? Aku aja gak tau, tiba-tiba pengen ini-itu tapi gak dikasih."
"Bukan gitu... aku aneh aja sama kamu. Kemaren kamu ngidam pengen martabak rasa indomi, terus pengen semangka goreng dipakein toping es krim goreng. Sekarang pengen telor dinasaurus. Terus besok apa?" Tanya Angkasa. Tangannya mencubit gemas hidung mancung istrinya.
Jeslyn terdiam sejenak. Memikirkan apa yang akan ia idamkan besok. "Gatau, belum kepikiran."
"Serius, sayang... kamu ngidam apa sekarang?" Angkasa kembali bertanya.
"Aku kan udah bilang, Sa. AKU MAU TELOR DINOSAURUS!!" Jesslyn berteriak kencang. Hal itu membuat Angkasa menutup telinga karena berisik.
Angkasa menggendong tubuh istrinya, ia bawa duduk di sofa ruang keluarga. "Gaada, sayangku... minta yang lain aja, ya?" Tanyanya menatap sang istri yang sedang duduk di pangkuan.
Jesslyn menggeleng pelan. "Gamau tau, pokonya aku mau telor dinosaurus...," lirih wanita itu kemudian menjatuhkan kepalanya di dada bidang Angkasa.
"By... kamu tidur?" Angkasa bertanya, tangannya bergerak menepuk pipi Jesslyn. Namun, beberapa kali ia tepuk sang empu tidak kunjung bangun, menandakan kalau benar istrinya tertidur.
Angkasa bangkit dengan menggendong Jesslyn pergi ke kamar. Menidurkannya dengan seragam yang masih lengkap.
Pria itu menatap wajah damai istrinya yang tengah tertidur. Senyum lebar terbit di wajah tampannya. Buru-buru Angkasa mendekatkan wajahnya dengan Jesslyn, mencium kening istrinya sekilas dan beralih mencium bibir wanita itu sekilas.
Angkasa memutuskan untuk pergi keluar rumah. Ia berjanji pergi ke basecamp untuk bertemu dengan anggota-nya.
Sebelum itu, Angkasa lebih dulu menelpon Leo. Bertanya apakah sudah ada semua, setelah mendapatkan jawaban. Angkasa bergegas pergi dari rumahnya, meninggalkan Jesslyn seorang diri yang masih tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]
Novela Juvenil⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ ⚠ PLAGIAT? HARAP MENJAUH!⚠ ⚠HARAP DIMAKLUMI. TYPO BERTEBARAN!⚠ || MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, JUDUL, DLL. ITU TIDAK DISENGAJA! || ••••• "Baby-nya jadi, Sa." "Maksudnya?" "Aku hamil." ••••• Tenta...