09. PDKT ala Gibran

5.2K 214 1
                                    

Typo tandain:v

Setelah berhasil membuat Sindi dan Satya diam, mereka kembali berbincang seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil membuat Sindi dan Satya diam, mereka kembali berbincang seperti semula. Dengan ditemani cemilan yang sempat Sindi bawa kabur serta jus jeruk yang tadi Jesslyn buat untuk mereka mengobrol ria.

Lia mengubah posisi duduknya, cewek itu berganti jadi bersebrangan dengan Leo. Dengan perasaan senang serta senyuman manis yang terparti diwajahnya, Lia fokus menatap Leo. Dimulai hidung, bibir, alis yang ganteng, ditambah wajahnya juga ganteng. Uh, rasanya Lia ingin membawa Leo pulang saja!

Leo yang sadar karena sedang diperhatikan mendongak menatap Lia. Pandangan keduanya bertemu. Lia dengan sengaja tersenyum manis, sementara Leo hanya memasang wajah lempengnya. Setelah itu Leo memutus kontak mata dan kembali sibuk dengan benda persegi panjang.

Lia mendesah kecewa, dengan keberanian tingkat setinggi langit perempuan itu menggeser duduknya menjadi disebelah Leo.

"Yo," panggilnya pelan.

Leo berdehem.

"Leo," panggil Lia sekali lagi.

Dengan sabar Leo melirik Lia singkat. "Ya?" Tanyanya menaikan sebelah alis.

Lia menghela nafas pasrah. Sebenarnya ia capek terus mengejar cowok seperti Leo, laki-laki yang tidak luluh dengan satu godaan. Boro-boro satu godaan, mungkin seratus godaan pun tidak akan mampu.

"Em... aku boleh bicara sama kamu? Tapi, berdua."

Leo diam tidak menjawab.

"Leo," karena tidak mendapatkan respon Lia kembali memanggil cowok itu.

"Dimana?" Setelah mematikan ponsel Leo bertanya dengan tatapan datar dan lempeng.

"Taman belakang."

🍁

Karena bel istirahat sudah berbunyi, semua inti ANTARAX bergegas menuju kantin. Mereka berjalan berdampingan.

Bergaya so cool, Satya dengan senyuman lebarnya mengedipkan sebelah mata kepada seorang gadis.

Namun, bukannya senang, ia malah bergidik ngeri melihatnya.

Sesampainya di kantin, mereka mengambil tempat kosong yang sudah diklaim tempat milik inti ANTARAX. Siapa saja yang menduduki meja tersebut harus berurusan dengan singa kelaparan.

Angkasa menyuruh seorang lelaki berkacamata dan berbadan gemuk yang sedang lewat.

"Tom," panggilnya.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang