48. Akhir yang sebenarnya [END]

8.3K 231 7
                                    

"Akhirnya aku kembali mendapatkan orang yang kucinta di penghujung kisah cintaku. Dengan kehadiran sosok malaikat kecil yang akan selalu menjadi penguat dan penyemangatku." --Jesslyna Greysia Anggara.

"Sebuah kisah yang selalu kita bangun bersama akan tetap terus seperti itu. Sama seperti akhir dari segalanya adalah takdir yang sebenarnya." --Angkasa Gevran Mahendra.

《HAPPY READING》

º

º

º

º

º

Satu bulan berlalu dengan berat bagi seorang wanita yang kini sedang hamil 9 bulan. Kepergian suaminya membuat kepedihan dalam diri. Yang biasanya ia melakukan kegiatan berdua bersama Angkasa, sekarang hanya dibantu oleh Art di rumahnya.

Satu bulan lamanya juga Jesslyn tidak luput dengan ingatannya kepada Angkasa. Semua hal-hal tentang pria itu masih membekas di benaknya.

Sangat sulit melupakan seseirang yang sangat ia cinta, seorang yang selalu ada untuknya. Bagaikan diberi kesempatan untuk hidup bersama Angkasa dan kembali dihempas ke dalam jurang yang sangat dalam, sampai membuatnya susah untuk menyelamatkan diri.

Jesslyn masih mencintai Angkasa, Jesslyn masih menyayangi Angkasa. Ia sangat rindu kepada sosok manja, lemah lembut, kasar dan juga perhatian yang satu bulan lalu telah pergi meninggalkan orang terdekatnya termasuk Jesslyn.

Kenangan tentangnya dan Angkasa selalu teringat dan terulang-ulang bak kaset rusak. Sesak, sakit. Bahkan melebisi semua itu.

Mengingat anaknya akan lahir hitungan hari, membuat Jesslyn merasa kasihan kepada anaknya yang akan lahir tanpa adanya sosok seorang ayah.

Mimpi? Ya, Jesslyn mengira ini semua adalah mimpi buruk baginya. Namun dibalik semua itu adalah kenyataan yang pahit sampai ia tidak bisa menelannya.

Wanita itu dengan pelan turun dari tangga untuk menghampiri kedua orang tua Angkasa dan kedua orang tuanya yang sedang berkumpul di ruang tamu.

Tadi, Rina bilang ada seseorang yang ingin menemuinya. Hal tersebut tentu membuat Jeslsyn bingung, siapa orang yang ingin bertemu dengannya?

Saat sampai di bawah, Jesslyn dapat melihat kedua orang tuanya dan kedua mertuanya serta seorang pria yang duduk tidak jauh dari Riko.

Ia menghampiri mereka dan duduk tepat di samping Alista.

Pria tadi dengan cepat berlutut di depan Jesslyn seraya meminta maaf.

"Maafkan anak saya," ujarnya pelan.

Jesslyn yang diperlakukan seperti itu tentu kaget. "Pak, bangun."

Saat pria itu mendongak, bisa ia lihat air mata yanga luruh membasahi pipi bagian kiri pria itu. Dan, Jesslyn seperti mengenal wajah tersebut, wajah yang mirip dengan wajah seseorang yang dulu menyelakainya waktu kecil. Ya! Jesslyn mengingat itu.

"O-om? Om yang dulu nyelakain s-saya?" Tanya Jesslyn kaget.

Pria yang diketahui namanya adalah Jerdan Dewangga, itu mengangguk. "Iya. Maafkan saya... maafkan anak saya juga."

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang