21. Mulai suka

6.2K 237 0
                                    

Typo tandain:v

Setelah kepergian Rya, Warung kembali sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Rya, Warung kembali sunyi. Mereka semua diam tak berkutik, antara tidak ada pembahasan dan bingung ingin mulai dari mana.

Angkasa mendekati Jesslyn yang duduk memakan makanannya. Saat perempuan itu hendak memasukan batagor kedalam mulutnya, Angkasa lebih dulu memasukan satu suapan batagor tersebut kedalam mulutnya sendiri.

Jesslyn hanya mendengus kasar. Matanya mentap Angkasa sinis, setelahnya memeluk mangkuk batagor tersebut agar tidak Angkasa makan. "Dih, siapa kamu?" tanyanya malas.

Terkekeh, dan mengacak gemas rambut sang istri. Kemudian dengan gerakan pelan, Angkasa mendekatkan mulutnya pada telinga Jesslyn. "Ayah dari calon anak kita nanti. Kita udah lakuin sesuatu malam tadi, kalau lo lupa," bisiknya pelan, setelah itu kembali menjauhkan kepalanya dengan menaik turunkan alisnya berusaha menggoda.

Dengan melotot, wajah memerah dan jantung berdetak tak karuan, Jesslyn memukul dada bidang Angkasa berulang kali. Sialan! Ia baru mengingatnya kembali. Jadi semalam Angkasa melihat semua tubuhnya yang telanjang? Sungguh memalukan sekali. "Ngeselin!" Lirihnya.

Angkasa terkekeh gemas. Tangannya terulur mencubit pipi memerah sang istri. "Gak malu diliatin yang lain?" tanyanya.

"Gausah pegang-pegang. Virus tau, gak?!" Sinisnya.

"EKHEM. IYADEH YANG UDAH SAH MAH BEBAS. KALAU MAU BUCIN TAU TEMPAT DONG!" Teriak Satya ngegas. Tangannya menarik Sindi agar menjauh pergi. "Ayok By, kita pergi," ujarnya.

"By, by, by lo kira gue babi?"

"Baby. Alias, sayang. Yoklah, ngapain liat mereka yang bucin, gaada kerjaan banget!" Satya kembali menarik Sindi. Sang empu hanya pasrah saja.

Mereka yang ada di sana ikut berlalu. Meninggalkan sepasang pasutri yang sedang dimabuk cinta.

Jesslyn menabok bahu Angkasa. "Tuhkan, gara-gara kamu mereka jadi pergi!"

"Kok gue?" Angkasa bertanya dengan menunjuk dirinya sendiri.

Jesslyn mendengus. Tidak berniat menjawab pertanyaan Angkasa. Kakinya berjalan meninggalkan lelaki itu yang sedang kebingungan.

Angkasa menoleh menatap kepergian Jesslyn. "Hati-hati, sayang. Jangan lupa siap-siap buat nanti malem, ya!!"

🍁

"Enggak, aku bareng sama Bian. Kamu pergi anter dia aja, sana!" Jesslyn berucap dengan nada tidak suka. Pasalnya, saat ia hendak pulang bersama Angkasa, Rya datang dan meminta untuk pulang bersama. Memang sih Angkasa sudah menolak, namun Rya memaksa dengan alasan tidak enak badan.

ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang