ANGKASA | Bad Husband [PROSES REVISI]

17. Club

Typo tandain:v

Jangan lupa vote and comentnya:)

Menikah, punya anak? Kalian pernah gak sih berfikir jika pernikahan kalian akan diusia muda? Jika tidak, kalian pasti sama kayak pasutri yang satu ini.

Menikah diusia 18 tahun, dan mungkin... kurang?

Yap, dua bulan yang lalu, Jesslyn dan Angkasa resmi menjadi suami istri.

Menjalankan kewajiban sebagai seorang istri selama dua bulan itu tidak mudah bagi Jesslyn. Selain usianya yang masih muda, perempuan itu juga belum bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dengan baik.

Baik Angkasa maupun Jesslyn, keduanya sama-sama percaya cinta itu ada. Tidak usah diragukan dengan cinta sang istri kepada suami. Jesslyn yang sudah lama mencintai Angkasa, serta Angkasa yang mungkin belum menaruh rasa padanya?

Jesslyn berfikir, Angkasa itu sudah mencintainya. Namun, dugaannya salah. Kepercayaan Jesslyn terhadap lelaki itu seakan terenggut saat mengetahui satu fakta.

Beberapa hari yang lalu, sebuah surat yang dikirim dari London ke indonesia. Disana juga terdapat nama sang pengirim.

Flashback on

Hari yang cerah Jesslyn habiskan seorang diri di rumahnya. Tadi pagi, Angkasa pamit untuk nongkrong bersama teman-temannya, namun sampai saat ini dia belum juga kembali.

Bunyi bel rumah terdengar. Dengan cekatan perempuan itu berjalan dan membukakan pintu.

Awalnya Jesslyn mengira itu adalah Angkasa. Namun, dugaannya salah besar. Orang itu adalah tukang pengirim paket.

Menyerit, kemudian mulai bertanya apa tujuan pria itu datang kerumahnya. Karena seingatnya, Jesslyn maupun Angkasa tidak membeli apa-apa.

"Em... Maaf, pak. Saya tidak memesan apa-apa."

Pria itu tersenyum. "Tidak, ini sebuah kiriman dari London untuk Mas Angkasa. Mbak bisa lihat nama orangnya setelah membuka isi kiriman itu. Kalau gitu saya permisi," setelah berujar dan pamit, pria itu berlalu dari hadapan Jesslyn.

Jesslyn yang penasaran masuk kedalam dan membuka isi kiriman tersebut. Sebuah album, surat, serta boneka beruang mini terletak di dalam sana.

Yang menjadi objek pertama ia lihat adalah isi suratnya. Dengan seksama, ia membaca isi surat tersebut.

Haii...