ALANA||SAH!

1.7K 31 0
                                    

“Tidak perlu membalas. Apa yang menjadi hakmu akan tetap menjadi milikmu.”

- Alana Zealinne Artharendra

•••

“Sah!”

Satu kata itu menggema di seluruh penjuru ruangan. Selanjutnya mempelai wanita mencium punggung tangan lelaki yang telah sah menjadi suaminya itu dengan senyuman yang merekah sempurna di bibir tipisnya. Keduanya terlihat serasi dengan pakaian serba putih khas pengantin.

Mempelai pria dengan setelan jas berwarna putih itu balas mencium kening istrinya lembut. Semua orang yang menyaksikan lantas bertepuk tangan. Menciptakan senyum haru di bibir Aqila. Wanita itu ingin menangis. Namun tertahan saat Giovandra mengelus punggungnya lembut.

Alana mendongak. Menatap wajah tampan Alzean yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Padahal kemarin mereka masih menghabiskan waktu bersama sebagai dua orang kekasih. Namun sekarang status mereka telah berubah karena berita yang tak terbukti kebenarannya.

Alzean menaikkan sebelah alisnya. “Kenapa? Masih gak nyangka?” tanyanya yang langsung dibalas anggukan oleh
gadis dihadapannya.

“Ini nyata, ‘kan? Bukan halunasi gue?” Alana menepuk pipinya sendiri berusaha untuk menyakinkan bahwa semua ini bukan mimpi.

Alzean terkekeh. “Keliatan banget kalo sering halu nikah sama gue.”

“Kepedean!”

“Tapi emang bener, ‘kan?”

Perbincangan mereka terhenti saat seseorang menepuk pundak Alana. Gadis itu lantas menoleh dan mendapati Aqila tengah tersenyum menatapnya. Melihat senyuman indah itu membuat Alana ikut tersenyum. Bahkan gadis dengan Dress berwarna putih itu segera berdiri dan menerima pelukan dari Ibu mertuanya.

“Selamat, buat kalian berdua. Sekarang kamu udah jadi menantu bunda, ya?” Aqila tertawa kecil saat melihat pipi Alana bersemu merah.

“Semoga jadi keluarga yang samawa. Bunda yakin Alzean bisa jagain kamu dengan baik. Jadi istri yang baik buat anak Bunda, ya, Nak. Jangan lupa kasih cucu juga.”

Aqila beralih menatap Alzean. “Kamu jagain Alana dengan baik. Kalo sampe dia ngeluh tentang kamu awas ya!”

“Iya, Bunda.”

Aqila tersenyum. “Yaudah. Bunda urus tamu  dulu.” Setelahnya wanita itu segera beranjak menghampiri beberapa tamu yang terlihat berbincang dengan Giovandra.

Tidak banyak orang yang hadir dalam pernikahan ini. Hanya orang yang benar-benar dekat dengan keluarga mereka saja yang datang. Giovandra sengaja tak ingin mengundang banyak orang atas keinginannya sendiri. Menurutnya tak pantas jika kabar pernikahan Alzean dan Alana tersebar luas. Mengingat keduanya yang masih berstatus sebagai seorang siswa.

Sepertinya kesalahan terbesar Alzean saat ini adalah mengundang Arga datang ke acaranya. Lelaki itu sedari tadi tak henti-hentinya menggodanya. Bahkan menyogoknya dengan makanan pun tak ada gunanya. Arga bukanlah Bara yang selalu sibuk dengan makanannya.

“Cie udah punya istri aja. Gue juga jadi pengen nikah, deh. Tapi sadar kalo gue sendiri gak punya pacar,” keluh Arga.

“Salah Lo sendiri gak mau deketin cewek. Belajar dari Revan, noh. Playboy dia,” celetuk Vino yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Revan.

“Gue udah pensiun, sorry. Sekarang mah gue mau setia sama Nazea. Iya kan?” Revan menatap Nazea yang masih bergelayut di lengannya. Tampaknya gadis itu tak ingin jauh-jauh dari kekasihnya. Jujur saja. Nazea merasa sangat nyaman berada didekat Revan.

ALANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang