“Aku menemukan kebahagiaan dalam cerita yang ku tulis sendiri.”
- Author
•••
“Al!”
Alana mengguncang lengan Alzean yang masih sibuk dengan laptopnya. Lelaki itu tengah mengerjakan beberapa pekerjaan penting dari Giovandra.
Menghembuskan nafas sebentar. Alzean memilih untuk menutup laptopnya dan beralih pada wanita di sampingnya. Sepertinya wanita itu kesal karena sedari tadi tidak mendapat respon darinya.
“Kenapa, Lana?”
“Mau mangga muda.”
“Siapa yang minta? Anak gue atau mamanya?”
“Kita berdua.”
Alzean melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul empat sore. Sebenarnya masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. Namun karena semua ini adalah permintaan istri dan calon anaknya. Maka mau tidak mau dirinya harus menuruti.
Tangan kekar itu tergerak untuk mengambil handphonenya diatas meja lalu memencet nomor Aksa. Mungkin lelaki itu bisa membantunya mencarikan mangga muda untuk Alana. Lagipula Aksa tidak mungkin menolak. Sejauh yang ia lihat. Aksa juga sama pedulinya dengan calon anaknya.
“Halo.”
“Kenapa, Al?” tanya Aksa dari seberang sana.
“Gue ke apartemen Lo sekarang.”
“Emang mau ngapain?”
“Cari mangga muda.”
“What? Alana ngidam?” Aksa terbahak. “Mau jadi calon ayah idaman lo?”
“Ck! Gue kesana sekarang!”
Setelah mengatakan itu Alzean langsung memutuskan sambungan teleponnya. Netranya beralih melirik Alana yang sudah menunjukkan wajah sumringah. Tidak sabar menerima mangga muda yang ia idam-idamkan.
“Puas?” tanya Alzean yang langsung dibalas anggukan oleh wanitanya.
Alzean tersenyum. Matanya menatap wajah Alana lama. Wajah itu terlihat lebih cantik dari biasanya. Membuat Alzean semakin betah menatapnya.
Tangan itu tergerak untuk menangkup kedua pipi wanitanya. Bibirnya tersenyum manis hingga membuatnya semakin terlihat tampan. Tentu saja Alana sudah terbiasa dengan senyum itu. Senyuman indah yang hanya Alzean perlihatkan padanya.
“Al.”
“Hm.”
“Nanti beliin sate juga, ya?”
“Bilang apa dulu?”
“Makasih.”
Alzean terkekeh pelan. “Sama-sama, cantik.”
Handphone Alzean menyala. Menampilkan pesan dari Aksa yang menyuruhnya untuk segera datang dan mencarikan mangga muda untuk Alana.
Alzean berdecak lalu mengetikan balasan pesan untuk Aksa. Sebelum pergi lelaki itu sempat memberikan ciuman singkat di pipi Alana. Membuat sang empu menggelengkan kepalanya.
•••
Alzean mengerutkan keningnya begitu sampai di depan apartemen Aksa. Terlihat inti Avaluenz tengah duduk di sofa sambil berbincang hangat dengan tawa Arga yang memenuhi ruangan.
Walaupun di rumah sahabatnya sendiri. Namun Alzean tidak melupakan tatakrama. Lelaki itu tetap mengetuk pintu sebagaimana biasanya. Sesuai dugaannya. Semua sahabatnya langsung menoleh dan memberikan senyuman mengejek padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (END)
عشوائيDiabaikan Orangtua. Diabaikan sahabat kecil. Diabaikan keluarga. Diabaikan semua orang. Dijadikan pelampiasan. Disakiti secara halus. Selalu dikecewakan. Selalu merasa terpuruk. Tak pernah dihargai. Tak pernah dianggap ada. Selalu disalahk...