0.2

67 14 7
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     "Gak papa gue bawa ni bocah satu, sekarang dia bisa gue siksa agar menderita. Agar ini bocah bisa merasakan apa yang ponakan gue rasakan" ucap orang misterius itu dan segera membawa Fatih pulang ke rumahnya.

     "Uhm, Abwang" panggil Fatin setelah membuka matanya. "Abwang di ana? " tanya Fatin sambil menolehkan kepalanya mencari keberadaan Fatih.

     Disaat Fatin kebingungan mencari keberadaan Fatih pintu kamar terbuka. Nampak lah sesosok perempuan paruh baya sambil membawa makanan dan minuman.

     "Uhm, Tante sapa? " tanya Fatin ketakutan. "Jangan takut, Tante menemukan kamu sendiri dalam keadaan panas. Ini dimakan lalu obatnya diminum ya" ucap Umi dan pergi dari sana.

     Setelah ditinggalkan sendiri, Fatin segera makan dan meminum obatnya. Selesai minum obat Fatin merasa ngantuk dan tertidur.

     🌿🌿🌿

     "Bagaimana sudah kamu kasih makan bocah itu? " tanya sesosok perempuan berumur 17 tahun. "Sudah Non" ucap pembantu yang memberi makan Fatih.

     "Kalau begitu berikan dia mainan, terserah mau mainan apa" ucap perempuan itu dan menuju kamarnya. Sedangkan Fatih setelah makan anaknya hanya diam sambil memandang pemandangan di luar.

     CEKLEK

     Masuklah seorang pembantu dengan membawa banyak jenis mainan. "Ini ada mainan buat Aden" ucap pembantu itu dan memberikan mainan kepada Fatih.

     Setelah ditinggalkan Fatih mengambil salah satu mainan dan memeluknya. Ya mainan yang diambilnya adalah sebuah boneka koala. "Sloth" ucap Fatih memberi nama bonekanya.

     "Aya turun sayang! " panggil orang tua Aya. "Ada apa Mih? " tanya Aya dengan raut jutek. "Huh, ayo lupakan sayang. Itu bukan kesalahan anak itu. Itu hanya kecelakaan yang melibatkan orang tuanya" ucap sang mamih menasehati Aya.

     "Enggak Mih, dia juga harus merasakan apa yang dirasakan oleh ponakanku Mih! " marah Aya dan segera pergi keluar rumah. "Astaga, anak itu" ucap sang mamih menghela nafas sabar.

     16 Tahun Kemudian

     "Umi Zia berangkat sekolah dulu ya, assalamu'alaikum! " pamit seorang gadis berhijab bernama Zia. "Wa'alaikumussalam, hati-hati" ucap Umi dan kembali masuk ke dalam rumah.

     Kini Zia berumur 17 tahun, seorang gadis SMA. Zia bersekolah di sekolah ternama yaitu SMAN Equator. Dirinya adalah gadis kelas 11 jurusan Ipa. Zia memiliki satu sahabat namanya Fazia Alifa (Alif). Dan dirinya punya banyak sekali teman.

     "Alhamdulillah, sudah sampai" ucap Zia dan segera duduk di bangku no 2 dari kanan dan depan. Karena gabut Zia memutuskan untuk membaca novel sambil mendengarkan musik di sportif.

     Waktu telah menunjukkan pukul 6.40 dan para murid telah banyak yang telah masuk ke dalam kelas masing-masing. "Zia cayang! " teriak seorang perempuan berambut sebahu dia adalah Alif.

     "Aduh, Alif lepas, nggak bisa nafas nih! " protes Zia yang mulai sesak. Alif segera melepasnya dan tertawa tanpa dosa. "Gini amat punya sahabat" ucap Zia lirih. Alif lalu duduk di samping Zia dan langsung menaruhkan kepalanya di pundak Zia sambil bermain HP. Bel masuk telah berbunyi kedua bocah tadi langsung pergi ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera.

     "Hmm, aku kayaknya punya korban untuk dibully nih" ucap seseorang yang berada di barisan kelas lain dengan senyum jahatnya.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang