1.6

21 13 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     Selesai chatan sama orang yang tidak dikenal, Ardi memutuskan untuk menyimpan paket tersebut dan pergi tidur.

     Keesokan paginya Ardi sudah siap dengan seragam olahraga miliknya. Hari ini adalah hari di mana dirinya mendapatkan pelajaran olahraga di jam pertama.

     "Wah, kalian sudah rapi. Oh iya Aya kamu kenapa pakai seragam guru?" tanya mami yang berada di meja makan. "Oh, mulai hari ini aku kerja jadi guru bk di sekolah Bang Kenzi"  ucap Aya santay.

     "Terus cafemu bagaimana? " tanya Papi yang sedang memakan sarapannya. "Aku titipkan sama Bulan" ucap Aya dan ikut sarapan.

     Selesai sarapan Ardi dan Aya segera pergi ke sekolah dengan Aya yang bonceng ke Ardi. Entah apa yang terjadi tapi saat Aya dekat dengan Ardi jantungnya berdetak sangat kencang.

     'Ugh, apa ini? Kenapa jantungku berdetak kencang sekali? Apa aku memiliki penyakit jantung? ' batin Aya sambil memegang di bagian jantungnya berada.

     Sebelum sampai di sekolah, Aya segera turun di warung yang dekat dengan sekolah. Setelah menurunkan Aya di warung, Ardi segera pergi menuju ke sekolah. Dan Aya anaknya membeli 3 nasi bungkus untuk dibawa ke sekolah.

       🌿🌿🌿

     Kini Zia sedang berada di perpustakaan membaca buku. Tapi pikirannya teralihkan dengan kalung yang dipakainya. Walau ketutup kerudung tapi bentuk kalung itu tetap kelihatan.

     Zia yang penasaran dengan isi kalung itu segera membukanya. Dan Zia melihat ada sebuah foto yang di sana terdapat dirinya bersama tiga orang asing.

     "Siapa ketiga orang ini? " tanya Zia bingung. Tiba-tiba saja bel masuk berbunyi dan Zia langsung kembali menuju ke kelasnya.

     Sekarang kita beralih ke Nay yang sedang berada di gudang sekolah. "Hiks, huwaaa aku wedi! Sopo wae tolong huwaa! " (Hiks, huwaaa aku takut! Siapa aja tolong huwaa!) teriak Nay ketakutan.

     "Hiks, aku takut" ucap Nay dan tiba-tiba saja tubuhnya pingsan. *Woy,  Dzi kenapa lo?! * ucap Nay. *Aduh ni bocah pakai pingsan lagi* ucap Nay panik.

     Di rumah sakit kini Nay sedang dirawat. "Kenapa lo bisa gini sih dek? " ucap Rey khawatir. "Sabar bro sabar" ucap Gio mencoba menenangkan Rey yang tengah panik.

     "Bagaimana gue mau tenang Yo, Adik gue di kurung dalam gudang dari pelajaran pertama sampai terakhir anj***! " kesal Rey. "Sudah kita berdoa aja" ucap Zia mencoba menenangkan suasana.

     Di alam bawah sadar Nay

     "Ugh, aku neng ngendi? " (Ugh, aku di mana?) ucap Dzila setelah membuka matanya.

     "Bicara bahasa Indonesia" ucap Nay yang juga berada di sana.

     "Ini ada di mana? " tanya Dzila sambil menatap sekitar yang berwarna putih.

     "Kita ada di alam bawah sadarmu" ucap Nay dan duduk di sana.

     "Kenapa kita ada di sini? " tanya Dzila penasaran.

     "Entah, aku pun tak tahu lah lepas makan biskuit Yaya jadi macam ni" ucap Nay sambil bernyanyi.

     "Astaga" ucap Dzila sambil menepuk dahinya.

     Saat mereka asik mengobrol tiba-tiba saja ada beberapa gambar atau video yang asing bagi keduanya. Mereka melihat ingatan tersebut yang sama sekali tidak dimiliki oleh mereka.

     Selesai ingatan itu ditampilkan mereka menjadi bingung. "Itu apaan? " tanya Nay dan dibalas gelengan oleh Dzila tanda tak tahu.

     Seketika saja ada satu ingatan yang dapat menjawab pertanyaan Nay dan Dzila.

     Di dunia nyata

     "Huh, Dek ayo bangun. Jangan tinggalin Abang. Ayo bangun yuk, nanti Abang beliin apa yang kamu mau" ucap Rey dengan wajah yang kelihatan sedikit tirus.

     "Rey, ayo makan dulu. Nanti kamu sakit " ucap Zia merasa prihatin dengan Rey. Sudah 1 bulan ini Rey tetap setia menunggu Nay sadar.

     Bahkan dirinya sampai makan sehari sekali ya walaupun anaknya tetap sekolah. Tetapi, matanya yang mirip seperti panda karena dirinya yang kurang tidur.

     "Nanti Zi" ucap Rey lemas dan tiba-tiba saja badan Rey jatuh pingsan. Untung saja Gio gercep menahan tubuh Rey dan langsung membaringkan ke kasur samping Nay.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang