Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransiWaassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat membaca ^^
"Alhamdulillah kalau gitu, Tante tinggal sebentar ya" ucap wanita itu dan pergi keluar rumah. Sedangkan Ardi dan Gio hanya memakan semua makanan yang disediakan untuk mereka.
Kini Zia tengah jalan-jalan sore untuk menghilangkan kegabutannya. "Huh, gabut ya Allah. Ngapain yak? " tanya Zia dan duduk di bangku taman.
Saat dirinya tengah asik melihat orang-orang yang lewat. Tiba-tiba saja ada yang menyodorkan eskrim kepadanya. Zia menoleh dan mendapati Rey berada di sampingnya.
Zia sedikit menjauh dan menerima eskrim itu dari tangan Rey. "Makasih" ucap Zia dan Rey hanya tersenyum lalu duduk di samping Zia.
"Ngapain sendiri di sini? " tanya Rey sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang. "Nggak papa sih, mau jalan-jalan aja" ucap Zia sambil memakan eskrimnya.
"Umm, boleh gue tanya sesuatu? " ucap Rey menoleh ke arah Zia. "Boleh mau nanya apa? " ucap Zia dengan masih melihat orang yang lewat.
"Em, kalau belajar di pondok saja boleh nggak sih? Tapi nggak tinggal di sana? " tanya Rey. "Boleh kok" ucap Zia dan mengelap bibirnya yang bekas makan eskrim.
🌿🌿🌿
"Ar, lo sadar gak kalau tante tadi seperti wanita yang ada di kalung lo" ucap Gio sambil minum boba. "Iya" balas Ardi menonton televisi.
"Mumpung tante sedang pergi bagaimana kalau kita cari petunjuk di rumah ini. Mungkin saja ada sesuatu yang berkaitan dengan kalung lo" saran Gio dan disetujui oleh Ardi.
Lalu, kedua orang itu segera menelisik rumah itu untuk mencari sebuah bukti yang mengarah ke kalung milik Ardi. Saat mereka sedang sibuk mencari, sebuah cctv tengah memperhatikan mereka. "Apa yang mereka lakukan di rumah Paman? " tanya orang dibalik cctv itu.
Jika berminat silahkan dibaca
Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain
Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi
Terima kasih sudah membaca ^^
Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Fiksi RemajaKita Kembar Namun Berbeda Sedarah Tak Sekeluarga " Ya Allah kenapa hambamu ini sering merasakan rasa sakit. Padahal hamba tidak terluka " ~Fatin Fauzia Aisyah " Gue gak tahu caranya berekspresi " ~ Fatih Fauzi Ardiansyah Mohon maaf part pendek Up se...