Epilog

37 12 4
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     "Lihat aja lusa" ucap Fatih dan sibuk bermain game. Sedangkan Fatin hanya mendengus kesal kepada Fatih yang ternyata adalah abangnya.

      Hari ini adalah hari di mana Fatih akan menikah dengan seorang gadis yang dijodohkan dengannya. Fatih penasaran dengan nama dan wajah dari gadis yang akan menjadi istrinya.

     Kata orang-orang yang membantu persiapan acara pernikahan. Gadis yang akan dirinya nikahin lebih tua darinya. Bahkan ada yang bilang gadis itu adalah seorang tante-tante.

     Walaupun dirinya akan segera menikah, namun hatinya masih saja sedih. Dirinya sedih karena dia tidak bisa menikahi orang yang dicintainya.

     Fatih berharap bahwa orang yang dicintainya kini datang. Dan ingin sekali Fatih mengutarakan isi hatinya, walau dia akan menjadi suami orang lain.

     Tidak lama kemudian para tamu undangan telah datang. Begitu juga dengan keluarga angkatnya dulu. Dia melihat gadis yang dia sukai berada di acara pernikahannya.

     Fatih segera menghampiri gadis itu dan memanggilnya. "Kak Aya! " panggil Fatih dengan senyum tampannya. Aya yang merasa dirinya dipanggil segera menoleh ke asal suara.

     Aya melihat Fatih berada di sana dengan pakaian pengantin pria. "Oh, Fatih selamat ya. Maaf Kakak udah jahat sama kamu" ucap Aya sedih namun tetap tersenyum.

     Fatih yang mendengar nada suara dari orang yang dirinya cintai menjadi sedih. Kalau misalnya dia perempuan, mungkin air mata sudah mengalir dengan deras.

     "Kak, Fatih mau bicara sama Kakak boleh? " tanya Fatih agak ragu. Aya menyetujui ucapan Fatih, lalu Fatih mengajak Aya ke belakang tenda pernikahan.

      "Ada apa? " tanya Aya dengan wajah yang penasaran. "Sebenarnya aku suka sama Kakak. Tapi aku tidak bisa menjadi suami Kakak kelak" ucap Fatih jujur.

     Aya yang mendengar itu menjadi terharu. "Kakak juga suka sama Fatih. Tapi maaf, Kakak tidak mau menjadi orang ketiga" ucap Aya dan pergi dari sana dengan senyum smriknya.

     Di tempat lain tepatnya di penyambutan tamu, Fatin berdiri di sana bersama anak gadis yang lain. Saat sedang menyambut tamu, tanpa sengaja Fatin melihat keluarga angkatnya datang bersama sepupu angkatnya.

     "Kak Fatin! " panggil Zey dan berjalan ke arah Fatin. "Hallo Zey" ucap Fatin dengan senyum manisnya. Lalu keluarga angkatnya segera masuk ke dalam.

     Acara akan segera di mulai, Fatin segera masuk untuk acara ijab qabulnya. Acara ijab qabul akan di mulai, Fatih menjadi dredeg.

     "Saya nikah dan kawinkan anda dengan Sheraphime Raya Putri binti Shidiq Al Ghazaly dengan emas 3.5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap sang penghulu.

     Fatih yang mendengar nama itu menjadi kaget dan lalu tersenyum. "Saya terima nikah dan kawinnya Sheraphime Raya Putri binti Shidiq Al Ghazaly dengan emas sebesar 3.5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Fatih mantap.

     "Bagaimana para saksi Sah? " tanya snag penghulu. "SAH!! " teriak semua orang yang berada di sana. Setelah itu mereka membaca doa untuk pengantin.

     Selesai acara ijab qabul, pengantin wanita segera keluar. Dan segera dilanjutkan dengan acara pemasangan cincin nikah dan buku nikah.

     Selesai sudah acara ijab qabul dan sekarang adalah pesta untuk para tamu. Para tamu mulai bersalaman bahkan berfoto lalu mengambil makanan yang telah disediakan.

     Dari kejauhan Fatin senang melihat abangnya menikah dengan orang yang dicintainya. "Aku juga mau nikah sama Bang Rey" ucap Fatin sambil melihat sang Abang dengan kakak ipar.

     "Anda mau menikah dengan saya? Kalau begitu ayok! " ajak seorang laki-laki yang berada di belakang Fatin. Fatin menjadi terkejut dan ingin memarahi orang tersebut.

     "Arrgh, sial..an eh Bang Rey" ucap Fatin gugup dan mengalihkan pandangannya. Sedangkan Rey hanya tersenyum melihat wajah malu Fatin.

     "Katanya mau nikah sama aku, ayokk nikah! " ajak Rey sekali lagi. Sedangkan Fatin wajahnya sudah memerah dan memukul Rey tengah menertawakannya.

     Di tempat lain Daffa tengah jenuh melihat kelakuan abangnya. "Aduh, bagaimana bisa aku punya Abang kayak gitu" ucap Daffa jengah dan memakan makanannya.

     Saat sedang asik makan tiba-tiba saja dirinya ditabrak seseorang. "Eh, maaf Aku nggak sengaja" ucap seorang gadis dengan minuman di tangannya.

     Sedangkan Daffa hanya diam mencoba untuk bersabar. "Ya, lain kali hati-hati" ucap Daffa datar lalu pergi dari sana. "Ih, dasar cowok aneh! " kesal gadis itu. "Woy, Na sini! " panggil Alif kepada gadis yang tengah kesal tadi yang ternyata adalah Nay. Mungkin sekarang dipanggil Nana,  Hana Safitri.

      "Huh, sudah pada dapat pasangannya. Lah Aku! " kesal Gio sambil duduk di kursi untuk tamu. Tidak lama kemudian saat Gio misah misuh nggak jelas. Datanglah seorang gadis bercadar di sana dan duduk di kursi samping Gio.

     Gio yang melihat gadis itu dengan mata yang kagum. 'Ini udah kedua ketiga kalinya Aku melihat cewek bercadar' batin Gio senang.

     "Misi apa saya boleh bertanya? " tanya Gio yang berada di samping gadis bercadar itu. "Boleh" jawab gadis itu datar. Gio segera mengambil nafasnya perlahan dan mulai bertanya.

     "Siapa nama orang tuamu? Saya ingin melamarmu sekarang boleh? " tanya Gio dengan percaya diri. Sedangkan gadis bercadar itu terkejut.

     Gadis itu lalu menunjuk di mana orang tuanya berada. Gio yang melihat itu langsung menghampiri orang tua gadis bercadar tadi. Sedangkan sang gadis hanya menggelengkan kepalanya dengan senyum gemas.

     "Ain di sini kamu ternyata! " kesal Kenzo dan segera mengajak Ain bergabung dengan Alif juga Nana. Sedangkan Ain hanya bisa pasrah dengan kelakuan sahabatnya ini, sekaligus Abang sepupunya. Ya gadis bercadar tadi adalah Ain.

     "Akhirnya semua bisa bahagia. Masalah telah diselesaikan oleh mereka sendiri. Aku senang akhirnya mereka bisa sebahagia ini. Aku harap kebahagiaan ini tetap berlanjut, hehe" ucap seseorang yang setelah itu segera pergi dari acara pernikahan tersebut.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang