1.9

19 12 9
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     "Sakit ya maaf ya sengaja" ucap Zia dan segera pergi dari sana bersama teman-teman yang lain. Tidak lupa sepatunya dirinya ambil dan pakai lagi dan mereka segera pergi dari area kantin.

     "Huft, ngapain ya. Bosan banget" ucap Zia yang tengah berada di kamarnya. Saking bosannya Zia memutuskan untuk ke gudang untuk mencari sesuatu agar tidak bosan.

      Sesampainya di gudang, Zia segera mencari barang-barang yang mungkin bisa dia buat sesuatu. "Hmm, apa nih? " tanya Zia saat melihat sebuah kotak merah yang dikunci.

     Zia yang penasaran segera membawa kotak itu ke atas. Sesampainya di ruang keluarga, Zia mencari cara untuk membuka kotak itu.

     Akhirnya dirinya menemukan cara yaitu dengan menggunakan peniti. Beberapa kali dia coba dan akhirnya terbuka juga kotak itu.

     Di sana Zia melihat ada beberapa berkas dan barang yang masih bagus terbungkus. "Wih, barangnya masih bagus nih" ucap Zia sambil mengeluarkan barang tersebut.

     Namun mata Zia menuju ke sebuah berkas yang membuatnya penasaran. Zia segera membuka berkas tersebut. Dan alangkah terkejutnya setelah membaca isi berkas tersebut.

     Kotak itu segera dirinya bawa ke kamar dan air matanya mengalir begitu saja. "Hiks apa benar ini semua hiks asli? " bingung Zia sambil menangis.

     Zia segera mengambil handphonenya dan menchat Alif untuk curhat.

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Zia segera menyimpan handphonenya dan memutuskan untuk tidur saja mumpung belum jam 14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Zia segera menyimpan handphonenya dan memutuskan untuk tidur saja mumpung belum jam 14.00 siang.

     Di tempat lain di kamar Alif kini anaknya sedang berada di pojok ruangan yang tertutup kasur. Kamarnya sangat gelap karena gorden yang tidak dirinya buka.

     Tok Tok Tok

     "Al, buka pintunya dong" ucap seorang lelaki yang berada di depan kamar Alif. Sekarang Alif sangat ketakutan untung saja pintu itu sudah dia letakkan lemari agar orang yang berada di luar tidak bisa masuk.

     "Buka Al, ayo buka!! " marah lelaki itu dan mencoba mendobrak pintu kamar Alif namun tidak bisa. "Hiks hiks, gue takut. Hiks hiks" tangis Alif di dalam kamarnya.

     Alif segera mengambil handphonenya yang berada di atas kasur. Alif segera membuka sebuah kontak dan menelponnya.

     Setelah menelpon Alif segera duduk diam sambil berdoa agar Kenzo segera datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Setelah menelpon Alif segera duduk diam sambil berdoa agar Kenzo segera datang.

     Di sebuah kantor nampak lah seorang lelaki yang akan pergi dari sana. Lelaki itu segera masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumahnya dengan perasaan marah.

     Sesampainya di rumah lelaki itu segera memukul seorang pria yang dari tadi berusaha masuk ke kamar Alif. "Anj*** lo, jangan datang ke sini lo baj*****! " marah lelaki itu bernama Kenzo Aditama Samuel (Kenzo).

     Beberapa menit kemudian lelaki yang dipukul Kenzo sudah terkapar dengan darah berceceran ke mana-mana. Pintu kamar Alif terbuka dan terlihat Alif yang sangat ketakutan.

     "Bang hiks takut hiks" ucap Alif dan memeluk Kenzo dengan erat. "Bagaimana dia bisa masuk sayang? " tanya Kenzo sambil menenangkan Alif.

     "Tadi Alif baru saja selesai chatan sama sahabat Alif. Lalu Alif lihat ada sebuah mobil dan dia keluar dari sana. Alif langsung mengunci pintu kamar dan menahannya dengan lemari" ucap Alif sambil sesenggukan.

     "Sudah ya, sekarang ada aku. Kamu tenang oke" ucap Kenzo mengelus kepala Alif sampai Alif tertidur. Kenzo pun membawa Alif ke kamarnya lalu keluar.

     Kenzo segera membawa tubuh lelaki itu ke arah gudang. "Dasar baj*****! Maksud lo apa masuk ke rumah gue hah! " marah Kenzo saat lelaki itu telah sadar.

     "Tentu saja gue mau Alif. Apalagi coba" ucap lelaki itu remeh. "As* lo. Lo gak bakal bisa dapetin Alif. Alif itu istri gue! " marah Kenzo sambil memukul lelaki itu dengan brutal.

     "Uhuk cih, gu..e tahu dia istri lo. Tapi gue ini mantannya dan kami putus gara-gara lo nikah sama dia! " marah lelaki itu. "Asal lo tahu, adek lo si Ardi bakal menderita" ucap lelaki itu dan menghembuskan nafas terakhir.

     "Ugh gue di mana? " tanya seorang lelaki yang matanya ditutup sebuah kain. "Oh, lu udah sadar. Sekarang lo bakal mati di tangan gue Ardi" ucap orang itu dan menembakkan pelurunya ke kepala Ardi.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang