1.0

23 14 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

      Malam pun tiba dan Ardi baru saja selesai belajar untuk ulangan harian besok pagi. Saat dirinya ingin berbaring tiba-tiba saja Ardi melihat sebuah kotak di belakang lemarinya.

     Pagi harinya Ardi segera berangkat sekolah. Setelah sampai di sekolah, Ardi segera menuju ke kelasnya. "Woi, Ardi! " panggil Gio dan menghampiri Ardi.

     "Hmm" ucap Ardi sambil membaca novel sambil mendengarkan musik. "Lusa saat akan tampil disuruh bawa satu keluarga" ucap Gio.

     "Harus? " tanya Ardi datar dengan masih fokus membaca novel. Gio membalas dengan anggukkan kepala pertanda iya. Sedangkan Ardi hanya diam dan tidak berbicara lagi.

     Gio yang baru saja ingin memainkan handphonenya tanpa sengaja melihat kalung milik Ardi. "Wih, kalung lo bagus Di" ucap Gio. "Dari siapa tuh bentuknya love" goda Gio.

     "Nggak tahu" balas Ardi datar dan menyimpan novelnya. "Gue nemu ini di kotak " ucap Ardi dan menutup matanya. "Kayaknya itu ada isinya. Coba lo buka" ucap Gio dengan mata terfokus bermain ML.

     "Nggak tahu caranya" ucap Ardi datar dan membuka matanya karena bel masuk berbunyi. "Nanti gue bukain" ucap Gio dan mulai pergi diikuti Ardi untuk upacara bendera.

     Di cuaca yang sangat panas membuat para murid misah-misuh tidak jelas. Ditambah dengan guru yang membawakan pidato yang telah menghabiskan waktu sangat lama sekitar 15 menit.

     Selesai upacara para murid memutuskan untuk ke kantin karena ada rapat sampai istirahat pertama. Di kelas 11 IPA A semua perempuan melakukan konser dadakan. Sedangkan yang laki-laki mereka bermain ML.

     Untuk Ardi dan Gio mereka tidak ikut bermain ML, tetapi sibuk dengan kalung milik Ardi. Gio mencoba membuka kalung Ardi dan nampak lah sebuah foto keluarga yang masih bagus.

     "Wih, fotonya siapa ini? " tanya Gio sambil melihat foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Wih, fotonya siapa ini? " tanya Gio sambil melihat foto tersebut. "Bocah laki-laki aku yang lain entah" ucap Ardi datar. "Lah?? Kok lo nggak tahu sih? " tanya Gio penasaran. Dan hanya dibalas gelengan oleh Ardi.

     "Atau jangan-jangan mereka keluarga asli lo. Terus yang selalu bersama lo itu hanya keluarga angkat" ucap Gio. Sedangkan Ardi hanya merenungkan perkataan dari Gio.

      🌿🌿🌿

     PLAK

     "Sudah berapa kali gue bilang nggak usah bully Risa! " marah Arga ke Nay. "Maaf tapi aku tidak bully Risa" ucap Nay dengan nada sedikit tegas.

     "Halah, nggak usah boong lu. Lagian kalau bukan lo siapa lagi hah?! " kesal Yunan sahabat Arga. "Aku benar nggak bully Risa" ucap Nay menahan kesal.

     "Cih, percuma kalau penampilan lo berubah tapi hati lo busuk! " marah Arga dan segera pergi dari sana bersama teman genknya.

     Dari kejauhan datanglah Rey dan menghampiri Nay. "Kenapa lo? " tanya Rey datar sambil melihat wajah Nay. Nay yang ditanya langsung memeluk Rey dan menangis di sana.

     "Hiks, aku gak suka. Kenapa jadi gini, niatku ingin berubah tapi kenapa gadis itu memfitnahku! " kesal Nay yang menangis di pelukan Rey.

     "Sabar, kamu harus sabar. Semua perlakuan yang dilakukan oleh Risa juga Arga dan yang lain harus kamu jalani dengan tabah" ucap Rey sambil menenangkan Nay.

     "Huft, Abang juga minta maaf atas perlakuan Abang kepadamu. Abang menyesal, maafkan Abang ya" ucap Rey sambil mengelus pipi Nay.

     "Aku maafin Abang tapi Bang, hiks Abang jangan jauhin Nay lagi. Jangan tinggalin Nay sendiri ya" ucap Nay kepada Rey. Dan Rey berjanji tidak akan menjauhi dan meninggalkan Nay kecuali maut datang menjemput.

     2 hari telah berlalu, kini anggota band dari SMAN Equator akan mengikuti lomba di kecamatan. Keenam orang itu dari rumah mereka langsung menuju kecamatan.

     Sesampainya di kecamatan mereka segera berkumpul dan anggota keluarga mereka yang diajak segera duduk bersama para guru SMAN Equator. "Okey, semangat semuanya" ucap Zia memberi semangat kepada anggota bandnya yang lain. "Bismillahirrahmanirrahim" ucap mereka serempak.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang