Kita Kembar Namun Berbeda
Sedarah Tak Sekeluarga
" Ya Allah kenapa hambamu ini sering merasakan rasa sakit. Padahal hamba tidak terluka " ~Fatin Fauzia Aisyah
" Gue gak tahu caranya berekspresi " ~ Fatih Fauzi Ardiansyah
Mohon maaf part pendek
Up se...
Peringatan: 1) Typo yang bertebaran 2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan 3) Adegan buruk tidak untuk diikuti 4) Alur cerita berantakan 5) Dilarang meng-copy karya saya 6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian 7) Salam toleransi
Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat membaca ^^
Dari kejauhan nampak seseorang yang tengah berdiri di rooftop sekolah. "Jadi dia yang namanya Ardi. Okey bakal gue buat kehidupannya hancur berantakan" ucap orang itu dan pergi dari sana.
Kini Ardi dan Gio sedang berada di kantin bersama murid yang lain. "Ardi! " panggil Zia dan menghampiri Ardi dan Gio. Zia segera berjalan bersama Alif ke arah kedua teman mereka.
"Apa? " tanya Ardi datar sambil memakan makanannya. "Nggak papa, cuman mau gabung" ucap Alif yang disetujui oleh Zia. Kini ke empat bocah itu memakan makanan mereka sampai ada yang membuat keributan di kantin.
"Nay stop ngebully pacar gue! Ingat gue gak bakalan suka sama lo! " marah Arga ke Nay. Sedangkan Nay yang dimarahin hanya diam tak menanggapi.
"Kenapa diam takut lo! " ucap Yunan remeh. "Enggak, ngapain juga aku takut sama kalian" ucap Nay dan segera pergi dari sana.
"Nay sini! " panggil Alif dan Nay menghampiri meja keempat bocah yang menonton keributan tadi. "Apa? " tanya Nay datar seperti Ardi. "Etdah, kayak Ardi aja lo" ucap Alif dan menyuruh Nay untuk duduk.
"Jangan kayak Ardi, sudah cukup gue bersabarnya" ucap Gio tertekan. Sedangkan yang lain hanya bisa tertawa. "Jahat lo berdua" ucap Gio kesal.
"Oh, iya Abangmu mana Nay? " tanya Zia penasaran karena dirinya belum lihat Rey dari tadi. "Kenapa? Suka ya! " goda Nay ke Zia sedangkan Zia hanya menggelengkan kepalanya.
"Enggak hanya nanya doang" ucap Zia dengan senyum lembutnya. Dan beberapa menit kemudian orang yang dibicarakan telah datang dan duduk di samping Ardi.
'Mereka teman yang baikkan? ' batin Nay yang agak ragu. Saat Nay sedang asik dengan pikirannya, tiba-tiba saja kuah panas terjatuh ke arahnya.
"Astaga, Nay bajumu basah. Kami akan bawa Nay buat ganti. Kalian bantuin Risa okey" ucap Zia dan segera pergi membawa Nay dengan Alif.
Sedangkan yang laki-laki ogah-ogahan membantu Risa kecuali Ardi. Hingga pawangnya Risa ke tempat Risa terjatuh dan membantunya. "Awas aja itu bocah! " kesal Arga dan membawa Risa ke UKS.
Sekarang kita beralih di sebuah cafe milik Aya. "Huft, capek juga ternyata" ucap Aya sambil beristirahat mumpung pelanggan sedang sedikit.
Sekarang Aya sedang bersantai-santai sambil memainkan handphone miliknya. Saat sedang asik-asiknya bermain, tiba-tiba saja ada chat WA yang masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai chattan sama Night, Aya segera menutup cafenya dan pergi untuk mencari Nana di sekolah Equator.
Di sekolah kini Zia, Alif, dan Nay sedang berada di rooftop. "Bentar lagi masuk, ke kelas yuk! " ajak Zia kepada 2 temannya.
"Bolos kuy! " ajak Alif dengan ajaran sesatnya. "Enggak ah Lif, kapan-kapan aja" ucap Nay malas. Dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk ke kelas karena bel sudah berbunyi.
Sesampainya di kelas Zia segera tidur karena sangat ngantuk. Sedangkan Alif hanya bermain HP dan murid yang lain sedang asik sendiri.
Beberapa menit kemudian guru yang akan mengajar segera masuk ke dalam kelas. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab baru materi untuk ujian yang akan datang.
"Apa benar Nana masih hidup dan ada di sekolah ini? " tanya Aya setelah sampai di SMAN Equator.
Jika berminat silahkan dibaca
Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain
Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi