2.4

18 13 6
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     Lalu, kedua orang itu segera menelisik rumah itu untuk mencari sebuah bukti yang mengarah ke kalung milik Ardi. Saat mereka sedang sibuk mencari, sebuah cctv tengah memperhatikan mereka. "Apa yang mereka lakukan di rumah Paman? " tanya orang dibalik cctv itu.

     "Huft, ngapain ya. Gabut banget ahh" ucap Dzila sambil berbaring di lantai kamar. *Jalan-jalan* saran Nay agar Dzila tidak bosan. "Hmm, boleh juga" ucap Dzila dan segera keluar untuk jalan-jalan.

      Dzila berjalan seorang diri berkeliling di sekitar kompleksnya. Sambil mendengarkan musik dari handphone. Lagu yang dirinya putar membuat dirinya ikut bernyanyi.

       "Nay! " panggil seorang gadis kepada Dzila yang berada di raga Nay. "Eh, Alif. Ada apa? " tanya Dzila dengan tenang. "Mau ke mana? " tanya balik Alif sambil beroindah di samping Dzila.

       "Jalan-jalan aja sih" ucap Dzila dan diangguki oleh Alif. "Aku ikut ya" ucap Alif dan mereka berdua kini berjalan bersama.

       Entah ke mana kedua orang itu berjalan. Mereka hanya berjalan sambil bercerita sampai tidak menyadari bahwa mereka memasuki ke sebuah perkampungan.

        "Eh, ini di mana? " tanya Dzila mulai kebingungan dan panik. "Entah, kayaknya kita keasikan mengobrol deh" ucap Alif sambil cengegesan.

         Dan akhirnya mereka hanya berdiam di sana, tiba-tiba saja ada anak kecil yang menabrak mereka. "Aduh, maaf Kak. Saya tidak sengaja" ucap anak kecil itu meminta maaf.

        "Tidak apa-apa. Emm, Dek ini di mana ya? " tanya Alif kepada bocah itu. "Ini Desa Bloem Kak" ucap bocah itu dengan senyum manisnya. "Desa Bloem? " ucap Dzila bingung dan tiba- tiba bocah itu memegang tangannya dan Alif lalu diajak pergi.

      🌿🌿🌿

       "Gimana lo dapet sesuatu nggak Ar? " tanya Gio sembari memegang sebuah benda persegi ditangannya. "Ini" ucap Ardi sambil memperlihatkan sebuah album foto.

       "Album foto? " bingung Gio dan tiba-tiba datanglah sepasang suami-istri. "Apa yang kalian lakukan? " tanya sang Tante.

        Ardi dan Gio menjadi gugup karena kedatangan pasangan itu secara tiba-tiba. "Em, a..anu Tan, emmm" ucap Gio bingung. Hal itu membuat kedua pasangan itu menjadi heran. Tanpa sengaja kedua pasangan itu melihat 2 barang yang sangat mereka kenal dipegang oleh Gio dan Ardi.

        Sang Tante mulai mendekat dan mengambil kedua barang itu dari Ardi dan Gio. Ardi dan Gio menjadi kaget dan takut akan dihukum.

       "Apa kalian penasaran dengan kedua benda ini? " tanya sang paman kepada Ardi da dan Gio. Lalu kedua remaja itu menganggukkan kepalanya.

       "Di mana kalian mendapatkan kedua benda ini? " tanya sang tante penuh selidik. "Em, di gudang/ di loteng" ucap Gio dan Ardi barengan.

       Sang tante segera duduk di sofa dan menyuruh Ardi dan Gio ikut duduk bersamanya. "Kalian ingin tahu tentang apa sampai mencari dia benda ini? " tanya sang tante. "Tentang ini" ucap Ardi sambil memberikan kalungnya.

     Sang tante segera mengambil kalung milik Ardi dan membukanya. Sang tante terkejut melihat sebuah foto yang sangat dirinya kenal.

     Foto itu sama persis dengan foto yang berada di kamarnya. Sang Tante segera memeluk Ardi sambil menangis bahagia. Sang paman yang kebingungan memilih melihat kalung itu dan ikut memeluk Ardi.

     🌿🌿🌿

     Sekarang Zia dan Rey tengah berada di alun-alun dan melihat banyak orang yang tengah bermain dan membeli makanan di sana.

     "Nanti malam ke sini mau? " tanya Rey sambil melihat orang-orang yang sedang bermain roller coaster. "Boleh, nanti aku ajak sepupuku ya" ucap Zia dan disetujui oleh Rey.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang