2.8

17 12 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransi

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat membaca ^^

     Sang mommy yang masih setengah sadar melihat kedua anaknya yang terluka meneteskan air matanya. 'Maafkan aku Kak' batin sang Mommy dan kehilangan kesadarannya.

      Sekarang Zia sedang berjalan di sekitar pondok. Anaknya sedang memetik bunga yang berada di semak-semak belukar.

     "Zia ngapain? " tanya Bulan dan duduk di samping Zia. "Metik bunga  Kak Bulan" ucap Zia dan menyudahi memetik bunganya.

     Zia segera duduk di bangku dekat sana bersama Bulan. "Kak,  apa kakak tahu tentang diriku? " tanya Zia penasaran. "Soalnya banyak orang yang selalu bilang bahwa aku anak haram" ucap Zia dengan sedih.

     "Astagfirullah, siapa yang berani bicara seperti itu. Kamu bukan anak haram kok. Kamu anak Umi Ain dan Abah Lathif" ucap Bulan kepada Zia dan mengelus-elus kepalanya agar tidak sedih.

     Di tempat lain sekarang ada sepasang suami-istri yang tengah berada di rumah yang besar. "Assalamu'alaikum" ucap seorang pria paruh baya.

     "Wa'alaikumussalam, siapa ya? " jawab seorang perempuan yang berumur 30 tahunan. "Kalian? " ucap perempuan itu kaget dan kembali menutup pintu rumahnya.

     Sedangkan sepasang suami-istri itu menjadi kaget. "Hmm, dia mengenal kita? " tanya sang istri. Sedangkan suaminya hanya menggeleng tidak tahu.

     Tiba-tiba saja pintu itu kembali terbuka. "Maaf, saya sudah tidak sopan. Silakan masuk" ucap perempuan itu dan mengajak kedua orang tua itu untuk masuk ke dalam rumah.

     🌿🌿🌿

     Di rumah sakit Askara kini terdapat 2 orang yang tengah dirawat di sana. Dua orang itu adalah satu laki-laki dan perempuan.

     "Ugh,  duh di mana nih aku? " tanya gadis itu sambil mencoba duduk. "Ugh, sakit" ucap gadis itu dan melihat keadaan sekitar.

     "Huh, aku di mana? " tanya gadis itu dan melihat ada seorang laki-laki di samping kasur yang ada di sana. "Bang Rey" ucap gadis itu yang tak lain adalah Nay.

     "Bentar ini aku kembali ke tubuhku seutuhnya? " tanya Nay entah kepada siapa. "Hello Kak Dzi? Hello? " panggil Nay namun tidak ada sautan oleh siapa pun.

     "Ye, alhamdulillah udah kembali seutuhnya! " ucap Nay senang dan loncat di atas kasur. "Woy berhenti! " teriak seorang laki-laki dengan infus ditangannya.

     "Abang! " teriak Nay dan langsung memeluk Rey. Sedangkan Rey yang merasa sesak segera melepaskan pelukan Nay. "Sesak coy! " kesal Rey.

     "Maaf Bang" ucap Nay cengengesan. Sedangkan Rey hanya tersenyum. 'Huh, seandainya dia tahu kalau aku bukan abangnya bagaimana? ' batin Rey.

     'Huh, bagaimana aku bisa transmigrasi ke tubuh ni Abang satu' batin Rey yang diisi dengan jiwa seorang bocah SMP. Bocah smp yang sekarang menempati tubuhnya Rey bernama Daffa Angkasa Gevandra (Daffa).

     "Astaga, terus tubuhku gimana coba? Tugas dari Pak Jaya belum dikerjain lagi" ucap Rey (Daffa) dengan raut wajah takut dimarahin oleh gurunya.

     "Huh, bentar kalau aku di sini berarti aman dari Pak Jaya dan tugasnya dong. Yey! " ucap Daffa senang untung saja Nay sudah tertidur pulas jadi ocehannya tidak perlu terdengar oleh Nay.

      🌿🌿🌿

     "Maafkan saya Bu, Pak. Maaf saya benar-benar minta maaf" ucap Aya sambil bersimpuh di depan kedua orang tua yang berada di depannya.

      "Tidak apa-apa Nak Aya. Kami juga minta maaf telah menabrak ponakan kesayangan kamu" ucap sang Bunda yang bernama Senja Ayudia Shinta (Senja). "Makasih Tante" ucap Aya dan memeluk wanita yang ada di depannya.

     "Apakah kami boleh membawa Fatih kembali bersama kami? " izin seorang pria bernama Haris Bayu Hidayat (Haris). "Tentu, Ardi maksud saya Fatih kan putra Bapak dan Ibu" ucap Aya tersenyum. "Terimakasih Nak Aya" ucap Haris.

     🌿🌿🌿

     "Kak Zia! " panggil Zey sambil memeluk Zia. Zia yang belum siap akhirnya terjatuh. Namun sebelum tubuhnya mengenai tanah ada seorang laki-laki yang menahannya.

     "Kamu tidak apa-apa? " tanya lelaki itu. Zia segera melepaskan diri dari laki-laki itu. "Tidak apa-apa, makasih ya" ucap Zia.

     "Nama kamu siapa? " tanya Zia sambil menggenggam tangan Zey. "Nama saya Daffa Angkasa Gevandra dipanggil Daffa" ucap Daffa tersenyum. "Aku Zia, kalau gitu saya pergi dulu ya" ucap Zia dan pergi dari sana.

     "Beruntung aku ada di tubuh bocah pondok ini. Jadinya bisa ketemu sama Zia terus" ucap Daffa yang ternyata jiwanya adalah jiwa si Rey abangnya Nay.

Jika berminat silahkan dibaca

Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain

Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi

Terima kasih sudah membaca ^^

Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bersambung...

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang