Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransiWaassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat membaca ^^
Sedangkan Zey hanya diam dan menggelengkan kepalanya dan kembali bermain. Zia yang bertanya pun menjadi bingung dan akhirnya memutuskan untuk ikut bermain juga.
Sejam sudah berlalu dan Zey juga sudah pulang ke rumahnya. Zia sekarang sedang berjalan-jalan di lingkungan pondok bagian perempuan.
"Zia! " panggil seorang perempuan yang menjadi sebagai pengurus pondok putri. "Eh, Kak Bulan, udah lama nggak ketemu ya Kak" ucap Zia dan segera menghampiri Bulan.
"Iya, bagaimana kabarmu sekarang? " tanya Bulan sambil mereka jalan-jalan. "Alhamdulillah baik Kak" ucap Zia dengan senyum manisnya. "Alhamdulillah deh kalau gitu" ucap Bulan senang.
"Katanya kamu ada perlombaan? " tanya Bulan dan dibalas anggukkan kepala oleh Zia. "Semangat ya" ucap Bulan. "Wokey" balas Zia dan mereka berpisah karena Zia harus pergi latihan lagi.🌿🌿🌿
"Ardi! " panggil Aya yang berada di lantai bawah. "Temen lo datang" lanjut Aya dan pergi menuju dapur. Sedangkan Ardi segera turun dan mengajak temannya ke ruang musik.
Keenam orang itu pun memulai latihan mereka. Waktu yang tersisa hanya tinggal 3 hari lagi. Mereka bermain dengan sangat serius. Dari permainan alat musik dan dipadukan dengan suara indah bagaikan artis terkenal.
Sudah waktunya mereka istirahat makanan dan minuman telah diantar oleh Aya. Aya lalu duduk ikut bergabung dengan temannya Ardi. Lebih tepatnya dia mendekati Zia untuk menawarkan pekerjaan.
"Jadi bagaimana? " tanya Aya dengan senyum yang terpampang manis. "Boleh deh Kak" ucap Zia menyetujui tawaran dari Aya. Sedangkan Aya sangat senang karena akan ada yang membantunya dalam membuat kue.
Setelah temannya Ardi pulang Aya langsung pergi ke kamarnya. Aya memutuskan untuk menyiapkan semua yang akan dilakukan oleh Zia saat bekerja nanti.
Berganti tempat di rumahnya Nay anaknya sedang rebahan di kamarnya. "Huh, okey kayaknya jilbab yang ini bagus deh" ucap Nay sambil menscrool shuppa.
Nay sekarang sedang mencari jilbab untuk dia gunakan seperti miliknya Zia. Saking sibuknya mencari, Nay sampai tidak sadar kalau sudah jam 14.00 siang. "Astaga, gue belum sholat dhuhur" ucap Nay dan segera pergi mengambil air wudhu dan sholat dhuhur.
Selesai sholat dhuhur Nay langsung pergi untuk ke tempat Zia buat belajar. "Lo mau ke mana? " tanya Rey yang berada di teras rumah. "Ke rumah Zia, mau ikut? " tawar Nay dan Rey mengikuti Nay untuk ke rumah Zia.Sesampainya di rumah Zia, kedua kakak adik itu segera masuk ke dalam pondok. Banyak para santri yang melihat Rey dan Nay. "Risih gue Bang" ucap Nay sambil menundukkan kepalanya.
"Di sekolah aja biasa masa di sini risih? " tanya Rey yang terus berjalan dengan diarahkan oleh Nay. "Beda, orang yang di sekolah pada warga jah****. Kalau orang yang di sini para malaikat sama bidadari" ucap Nay lirih.
Malam pun tiba dan Ardi baru saja selesai belajar untuk ulangan harian besok pagi. Saat dirinya ingin berbaring tiba-tiba saja Ardi melihat sebuah kotak di belakang lemarinya.
Jika berminat silahkan dibaca
Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain
Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi
Terima kasih sudah membaca ^^
Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Fiksi RemajaKita Kembar Namun Berbeda Sedarah Tak Sekeluarga " Ya Allah kenapa hambamu ini sering merasakan rasa sakit. Padahal hamba tidak terluka " ~Fatin Fauzia Aisyah " Gue gak tahu caranya berekspresi " ~ Fatih Fauzi Ardiansyah Mohon maaf part pendek Up se...