Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Peringatan:
1) Typo yang bertebaran
2) Terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan
3) Adegan buruk tidak untuk diikuti
4) Alur cerita berantakan
5) Dilarang meng-copy karya saya
6) Untuk yang berbeda keyakinan saya minta maaf bila karya saya menyinggung kalian
7) Salam toleransiWaassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat membaca ^^
"Cih, kenapa dia malah dapat teman sih. Awas aja lo gue bakal ambil semua yang lo punya" ucap seorang gadis yang melihat dari kaca jendela.
"Ugh, kayaknya gak bisa pakai motor deh. Terus gimana dong? " bingung Zia. "Ada apa? Kenapa masih di sini? " tanya Ardi datar yang baru saja datang.
"Eh, emm. Gini aku tadi jatuh dan kakiku kesleo. Kalau misalnya pakai motor, takutnya aku nggak kuat ngidupinnya" ucap Zia panjang lebar.
Ardi setelah mendengar itu segera menuju ke motor milik Zia yang sedang di pegang oleh Zia. Ardi segera menghidupkan motor itu dan berhasil. Lalu Ardi menggendong Zia dan meletakkan di atas jok motor. Setelah Zia berada di atas motor, Ardi membantu agar standarnya bisa lepas dan Zia pun bisa mengendarai motornya.
"Wah, makasih ya. Namaku Zia kamu? " tanya Zia dengan senyum senang. "Ardi" jawab Ardi datar. "Senyum dong, ngeri amat! " protes Zia. " Gue gak tahu caranya berekspresi " ucap Ardi datar. "Ah maaf, kalau gitu saya pergi dulu assalamu'alaikum" pamit Zia. "Wa'alaikumussalam" balas Ardi dan segera pergi dari sekolah.
Sesampainya di rumah, Ardi langsung masuk dan menuju ke kamarnya. "Huh, udah pulang rupanya" ucap seorang gadis berumur 33 tahun. "Hmm" ucap Ardi datar. "Cih, ingat lo gak bakalan tenang selama gue masih ada bersama lo! " ancam Aya lalu mendorong Ardi sampai kepalanya berdarah.
🌿🌿🌿
"Aduh sakit kepalaku" ucap Zia setelah berada di kamarnya. "Umi kepala Zia sakit Umi" ucap Zia sambil memegang kepalanya.
"Astagfirullah Nak, ayo istighfar" ucap Umi lalu Zia mengucapkan istighfar berulang kali sampai rasa sakit di kepalanya menghilang.
Adzan magrib telah berkumandang, Zia segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah bersama Umi nya. Selesai sholat Zia berdoa kepada Sang Pencipta. "Ya Allah kenapa hambamu ini sering merasakan sakit. Padahal hamba tidak terluka" doa Zia sekaligus menanyakan yang terbenam di dalam hatinya.
Selesai berdoa Zia segera menuju kamarnya dan membuka buku pelajaran untuk mengerjakan tugas dari gurunya. Handphonenya sampai dia silent agar tidak mengganggunya saat belajar.
🌿🌿🌿
Keesokan paginya Ardi telah bangun dari tidurnya dan segera melaksanakan sholat shubuh karena waktu sudah menunjukkan pukul 5.00 pagi. Selesai sholat Ardi langsung mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
"Ardi sini sarapan dulu sayang! " panggil sang mamih. Ardi menghampiri mereka lalu sarapan bersama. "Ardi, Aya nanti Mamih sama Papih akan ke luar kota. Kira-kira selama 1 bulan. Kalian nggak papakan kalau ditinggal berdua? " tanya sang mamih.
"Gak papa Mih" ucap Aya dengan senyum jahatnya. Sedangkan kedua orang tua mereka khawatir atas tindakan yang akan dilakukan oleh Aya ke Ardi selama mereka tidak ada di rumah.
"Ardi berangkat, assalamu'alaikum" pamit Ardi dan segera pergi menuju ke sekolahnya. Di perjalanan Ardi hanya diam sambil mendengarkan musik. Namun ada beberapa ingatan tentang perilaku kakaknya terhadap dirinya melintas begitu saja.
Hal itu membuat Ardi menjadi sedikit tidak fokus. Namun hal itu langsung ditepis dan Ardi langsung melanjutkan perjalanan menuju ke sekolahnya.
"Woi Ar sini! " panggil Gio dan Ardi langsung menuju ke arah Gio setelah memakirkan motornya. "Minggu depan ada lomba musik dan kita kepilih coy! " seru Gio. Sedangkan Ardi hanya berdehem saja dan Gio hanya bisa memaklumi sahabat dari tknya ini.
BUGH
"Aduh, maaf saya nggak sengaja" ucap Zia meminta maaf. "Hmm" balas Ardi datar. "Em, Ardi kan. Ketemu lagi hehe. Oh iya ini aku bawa sekotak kue buatmu" ucap Zia dan memberikan sekotak kue ke Ardi.
"Makasih" ucap Ardi dan menerima kotak kue dari Zia. Lalu Ardi dan Gio segera pergi dari sana menuju ke kelas mereka. "Heh Zia, kok lu bisa kenal sama cowok es itu sih? " tanya Alif.
"Oh, kemarin aku dibantuin sama dia. Emangnya kenapa? " tanya Zia sambil melihat papan pengumuman. "Nggak sih, tapi saranku sih kamu hati-hati aja. Soalnya banyak cewek yang naksir sama tu bocah" ucap Alif dan Zia hanya menganggukan kepalanya.
"Yes kita ke daftar" ucap Zia senang. "Aku yang nyanyi kamu yang gitar bareng yang namanya Gio" ucap Zia. "Oke deh" balas Alif, lalu kedua bocah itu segera pergi menuju kelas mereka.
"Hum, gue bakal manfaatin itu bocah" gumam seseorang yang berada di kerumunan orang yang sedang melihat papan pengumuman.
Jika berminat silahkan dibaca
Jika tidak berminat silahkan mencari cerita yang lain
Mohon untuk sarannya, karena dapat membantu saya dalam membuat cerita yang lebih baik lagi
Terima kasih sudah membaca ^^
Waassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Teen FictionKita Kembar Namun Berbeda Sedarah Tak Sekeluarga " Ya Allah kenapa hambamu ini sering merasakan rasa sakit. Padahal hamba tidak terluka " ~Fatin Fauzia Aisyah " Gue gak tahu caranya berekspresi " ~ Fatih Fauzi Ardiansyah Mohon maaf part pendek Up se...