◾ Chapter | 35

539 33 5
                                    

+

+

Yelena terus mondar-mandir di depan rumahnya karena belum ada tanda-tanda Jillian pulang. Padahal hari sudah petang dan sebentar lagi matahari akan terbenam. Dia menyesal telah mengizinkannya pergi kalau akhirnya akan seperti itu.

Yelena sudah menganggap Jillian sebagai anaknya sendiri. Wanita muda itu mengingatkannya pada mendiang sang anak.

Yelena menyipitkan matanya ketika dari arah depan tiba-tiba saja muncul cahaya yang cukup banyak. Ketika cahaya itu semakin dekat, Yelena baru menyadari jika yang datang ternyata mobil yang cukup banyak.

Siapa mereka, Yelena segera masuk kedalam rumahnya untuk mengambil pistol berburu milik Felipe. Lalu wanita tua itu mulai bersiaga. Pintu rumahnya di ketuk-ketuk membuat Yelena segera membukanya perlahan.

Pistolnya dia todongkan membuat orang yang mengetuk pintu menaikkan kedua tangannya.

“Apa maksud kedatangan kalian?” Tanya Yelena dengan cepat dan tajam. Menatap orang-orang didepannya dengan curiga.

“Maaf sebelumnya atas kedatangan kami yang tiba-tiba. Tapi kami tidak berniat untuk jahat sedikitpun.” Yelena tidak langsung percaya, bisa jadi itu hanya alasan saja.

Seorang pria yang dari tadi menunggu dengan menyandarkan tubuhnya ke mobil mendekat.

“Apakah kau pernah melihat wanita ini?” Pria itu menyerahkan iPad-nya yang menunjukan foto Jillian membuat Yelena terdiam melihatnya.

“Aku tidak mengenalnya.” Yelena menurunkan sedikit pistolnya.

“Tolong berkata dengan jujur nyonya, apakah kau benar-benar tidak pernah melihat istriku.” Ya, orang yang datang itu adalah Kay bersama orang-orangnya.

Setelah beberapa hari pencarian, akhirnya dia menemukan titik terang dan langsung berangkat ke sini. Tapi harapannya tidak terkabul, Jillian tidak berada di sini membuatnya kecewa. Tapi dia tidak akan menyerah karena sepertinya wanita tua itu tahu sesuatu.

Yelena memicingkan matanya ketika pria di depannya mengaku sebagai suami dari wanita yang sudah beberapa hari ini berada di rumahnya. Tapi kalau Jillian istrinya kenapa dia itu pergi. Sepertinya terjadi masalah dan Yelena tidak bisa ikut campur.

Melihat wajah pria yang ada di depannya terlihat menyedihkan membuat Yelena tidak tega melihatnya. Apakah dia harus jujur. Sepertinya iya.

Mengingat Jillian belum pulang juga membuat Yelena berpikir jika orang yang mengaku sebagai suaminya itu bisa membantunya untuk mencarinya.

Yelena menyimpan kembali pistolnya lalu menatap Kay dengan pandangan yang sulit diartikan. Suara mobil kembali terdengar kembali membuatnya mengurungkan niatnya untuk bicara.

Felipe keluar dari mobilnya dan kebingungan yang jelas terlihat di wajahnya ketika melihat banyak mobil yang terparkir di depan rumahnya. Melihat istrinya yang di kepung membuat pria tua itu segera berlari menghampirinya.

“Ada apa ini?” Felipe bertanya dengan keras pada orang-orang asing yang ada di depannya membuat Yelena segera mendekati sang suami dan menahan tangannya.

“Laki-laki itu mengaku sebagai suami Lian dan sedang mencarinya.” Jelas Yelena pelan membuat Felipe tidak langsung percaya.

“Apa buktinya jika kau suaminya Lian?” Tanya Felipe dengan tajam pada Kay.

“Lian? Apakah dia yang kau maksud.” Kay menunjukkan kembali foto Jillian kembali.

“Ya, dia Lian.” Felipe menganggukkan kepalanya.

LABYRINTHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang