Jimin seorang gadis berparas cantik nan manis, dengan perawakan kecil, pipi gembil, dan mata yang akan memebentuk bulan sabit saat tersenyum. Sangat memukau setiap mata yang memadangnya, belum lagi rambut hitam panjangnya yang menambah keindahan padanya.
Kini gadis itu baru saja turun dari mobilnya, walaupun sudah semester 4 tapi tak membuatnya diperbolehkan menggunakan mobilnya sendiri. Ia masih harus diantar sopir kemana-mana demi keamanan dan keselamatannya, begitulah yang selalu dikatakan kedua orang tuanya.
Semua benda yang menempel pada dirinya pasti tak luput dari brand-brand terkenal, mengingat ia adalah anak dari seorang pengusaha sukses di Negara itu, maka barang edisi terbatas pun jelas mudah untuk ia dapatkan.
Jimin juga seorang food vloger, karena kecintaanya dengan dunia kuliner memberinya ide untuk membuat channel yucubnya sendiri. Berkat konten dan pembawaanya yang menarik membuat channel yucubnya dibanjiri peminat. Mulai dari makanan biasa sampai makanan yang dapat membuat perekonomian rakyat mendang mending menjerit, sudah pernah ia icipi. Bahkan makanan dari berbagai Negara sudah ia coba, dengan kekayaannya sekarang bahkan ia bisa saja makan siang dan makan malam di Negara yang berbeda.
Sudah cantik, kaya, sukses pula dengan hobinya yang juga menghasilkan pundi-pundi kekayaan, dengan kesempurnaan itu apa tidak membuat orang-orang di sekitarnya iri? Jalas, banyak orang yang iri padanya bahkan membencinya dan mencoba menjatuhkannya.
"jadi kau yang menulis komentar bahwa aku jual diri di salah satu kontenku? Kau juga menulis bahwa kau melihatku berpelukan mesra dengan pria tua?" Suara tamparan keras terdengar setelahnya, disertai ringisan serta isakan dari sang korban.
"jawab aku bodoh! Apa sekarang kau bisu dan tuli? Bagaimana bisa orang bisu masuk club paduan suara?" Gadis yang sedang melakukan penindasan itu terlihat kesal saat orang yang ditindasnya tak mau menjawab jujur.
"kasiahan sekali, sepertinya Clara harus repot mencari anggota baru"
"Tidak, tolong maafkan aku, aku mohon, aku mohon jangan keluarkan aku dari club. Aku benar-benar minta maaf padamu Jimin, aku mohon ampuni aku, tolong jangan keluarkan aku, Clara" gadis itu segara jatuh dan bersimpuh memohon ampun pada gadis di depannya yang berdiri angkuh.
"kau mau mencium sol sepatuku?" Mata merah yang telah berlinang air mata itu menatap tak percaya. Ia tak mungkin melakukan itu, orang tuanya adalah seorang pesohor, pejabat di kota ini. Sehingga secara tidak langsung ia membawa harga diri orangtuanya di pundaknya.
"aku mohon Jimin ampuni aku, orang tuaku sangat bangga saat aku bisa masuk club paduan suara universitas" gadis itu mendongak dan menggelang kasar dengan wajah kacau serta lelehan air mata, penampilannya pun sudah tak tertolong lagi karena lumpur mengotori hapir seluruh pakaiannya, ia memohon dengan menyatukan kedua tangannya. Berharap gadis di depannya memiliki sedikit rasa iba dan belaskasihan padanya.
Club paduan suara adalah yang paling terkenal dengan segudang prestasi dan kualifikasinya yang sangat ketat, bahkan tidak hanya persaiangan saat masuk namun juga saat di dalam club itu sendiri. Mereka akan berlomba menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Banyak alumni dari sana yang sukses berkarir sebagai penyanyi bahkan sampau di kacah internasional.
Hal itulah yang membuat banyak orang tua mendoktrin anaknya untuk dapat masuk dan menjadi yang terbaik di club tersebut. Namun tidak dengan orang tua Jimim yang membeaskan putrinya untuk memilih bidang apa yang di minatinya.
"kau tidak mau?" Gadis bertanya dengan bersedakap dada.
"ayo Clara, aku punya kandidat yang lebih cocok untuk bergabung di clubmu"
"aku mohon Jimin aku minta maaf, tolong ampuni aku" gadis itu dengan cepat menahan salah satu kaki Jimin yang akan melangkah pergi, jelas hal itu menimbulakn respon tidak suka dari si pemilik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
FanfictionJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...