Yoongi kembali mengambil surat yang pelayan Jizi bawa kepadanya, ia masih tidak percaya gadis seperti itu bisa jatuh sakit karna kelelahan.
'Yang mulia pikir hanya yang mulia pangeran yang bisa sibuk? Walaupun saya bukan seorang tuan putri, tapi saya juga memiliki kesibukan yang sangat padat.
Yang mulia pangeran meminta saya bertanggung jawab tapi yang mulia sendiri tidak bertanggung jawab, kembalikan hadiah dari pangeran Namjoon yang anda rebut! Itu milik saya!!
Pelayan saya akan datang membawa cindera mata milik yang mulia, jadi tolong berikan hadiah pemberian pangeran Namjoon kepada pelayan saya nanti, dengan demikian kita impas dan urusan kita selesai.
-Jizi Alexandrite Park'
"Kau pikir semua akan selesai semudah itu, Alexandrite?" Ia memasukkan surat itu ke dalam salah satu laci di mejanya, bersama dengan benda kecil hasil rampasan dua hari lalu.
Tak lama pintu itu kembali terbuka, menampakkan sosok yang memiliki akses untuk keluar masuk dengan leluasa ke dalam ruangan ini. Orang yang baru masuk itu duduk di dekat rak buku yang tertata rapi, Yoongi membiarkan orang itu melakukan apapun asal tidak mengusik dirinya dan tempatnya saat ini.
"ku dengar dari Jackson kau pergi ke pusat kota Alexandrite?"
"kenapa kemarin kau menolak? Jika tahu kau akan datang aku tak perlu meminta Jackson untuk datang ke dua tempat yang berbeda dalam satu malam" Yoongi tak menjawab ia masih fokus pada pekerjaannya yang menumpuk.
"apa pekerjaanmu sangat banyak?"
"kau bisa melihat bagaimana kertas ini mulai menenggelamkanku, bukan?" jawabnya tanpa mengalihkan perhatiannya.
"hahaha ya, wajahmu mulai tertutup tumpukan kertas" hening beberapa saat, hanya terdengar suara kertas serta Yoongi yang berdehem beberapa kali. Namjoon mengamati bagaimana adiknya kini yang telah tumbuh menjadi seorang pria dewasa.
"Yoongi, aku hanya ingin mengatakan, jangan dulu menjadi gembel dalam waktu dekat. Beberapa kerajaan akan datang terkait urusan kerja sama dan beberapa hal lainnya, kau adalah raja selanjutnya. Sudah menjadi tugasmu untuk menyambut dan ikut andil dalam pertemuan yang akan di adakan nanti" Yoongi menghentikan pekerjaannya dan menatap lurus pada pintu hitam di depannya.
"kakak bahkan lebih tahu kapan orang-orang itu akan datang di bandingkan diriku, kanapa tidak kakak saja yang menjadi raja?"
"sudah ku bilang aku tidak bisa Yoongi, aku tahu karna aku selalu di istana dan mendengar apa yang ayah dan ibu bicarakan"
"semua sudah kita bicarakan, kau yang akan menjadi raja dan aku akan mendukung apapun keputusanmu nanti. Aku akan selalu ada jika kau memerlukan bantuanku. Mungkin sebentar lagi ayah akan mencarimu dan mengatakan hal yang sama, jadi persiapkan dirimu dan lakukan yang terbaik"
Namjoon bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu. Ia yang berjalan tanpa memperhatikan tak sengaja menginjak pena yang tergeletak di lantai, ia merunduk untuk mengambil pena itu dan berbalik ke arah adiknya.
"apa ada orang asing masuk ke sini?"
Kereta yang di tumpangi Mina mulai mamasuki area kediamana Alexandrite, Mina yang baru turun dari kereta segera mencari nonanya. Beberapa pelayang mengatakan nona Jizi sedang berada di taman belakang bersama nyonya, dengan itu ia segera berjalan menuju taman belakang.
"Sayang, bukan kah itu Mina? Dia sepertinya mencarimu" Jizi berbalik mengikuti di mana mamanya memandang. Terlihat seorang pelayan sedang berjalan dengan tergesa menuju tempat mereka.
"iya benar, itu Mina. Dia pergi cukup lama hanya untuk menukar barang"
"ajak Mina duduk di sini, beri dia istirahat, dia terlihat lelah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
ФанфикJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...