11

338 52 2
                                    

"tuan, nyonya kereta siap-"

"waah, nona kau terihat sangat memukau dengan gaun itu. Tapi sepertinya aku tidak melihat gaun ini tadi?" Taehyung tampak berpikir keras, mencoba mengingat-ingat beberapa gaun yang ia angkat ke dalam rumah.

"sangat cantik sayang, tapi... apakah tidak apa-apa?" nyonya Park menatap suaminya yang berdiri di sebelahnya.

"tidak apa-apa Min Young, sebuah gaun tidak semestinya melambangkan apa yang ada di dalam diri seseorang" Tuan Park mengangguk lalu merangkul bahu istrinya.


Kota Alexandrite adalah kota paling dekat dengan istana, maka dari itu banyak orang bahkan bangsawan yang akan singgah di Alexandrite saat harus menghadiri atau pergi ke istana, termasuk Hana. Hana dari kota Horsewings yang letaknya jauh dari istana, walaupun bukan kota perbatasan atau pinggiran, perjalanan dari Horsewing ke Alexandrite saja sudah butuh waktu satu hari satu malam.

Kereta Alexandrite baru saja sampai di istana kerajaan, Jizi yang terakhir turun dari kereta merapikan gaunnya dibantu juga oleh Taehyung. Tampak seorang berbaju rapi menghampiri mereka, orang itu tampak membungkuk memberi hormat.

"Tuan Park dari kediaman Alexandrite? Mari ikuti saya, lewan sini" ucap orang itu sembari mempersilahkan mereka untuk bejalan mengikutinya menuju tempat pesta.

Jizi melihat sekeliling, tampak banyak bunga dan pohon rindang serta bangku tertata dengan rapi. Lampu gantung yang menerangi dari sudut ke sudut taman membuatnya semakin terlihat elok di malam hari.

Pintu besar berwarna kuning keemasan serta banyak ukiran pada badan pintu sudah cukup membuat Jizi membulatkan mulutnya. Ia takjub hanya dengan melihat pintu, mulutnya semakin terbuka lebar saat pintu terbuka sepenuhnya dan memperlihatkan kemegahan bahkan di setiap sudutnya. Andai di dunia ini ia masih memiliki ponsel maka ia akan berfoto di setiap sudut ruang dan mengunggahnya di media sosial.

"wah, ini lebih megah dari yang ku tonton di film princess" ucap Jizi lirih. Ia segera mengatupkan bibirnya, karena orang tadi sudah mempersilahkan mereka untuk masuk.

Mereka yang baru masuk menjadi perhatian beberapa orang di sana, tuan dan nyonya Park berjalan di depan sedangkan Jizi dan Taehyung mengikuti di belakang. Ini adalag pesta amal maka pengawal juga di bolehkan untuk masuk, beda lagi jika ini adalah pesta ulang tahun atau pesta lain yang cenderung privat.

Banyak mata mulai tertuju pada mereka, lebih tepatnya pada Jizi, pada gaun yang dipakai Jizi. Sangat awam bagi mereka memakai pakaian yang terbuka, menurut mereka pakaian seperti itu haya di gunakan oleh wanita penghibur dengan kasta rendah. Namun kini sorang bangsawan, putri dari pemimpin kota memakai pakaian seperti itu.

Banyak dari mereka yang berkomentar negative pada gaun yang dikenakan oleh Jizi, bahkan mereka tidak ragu untuk menuduhnya memiliki profesi lain yaitu sebagai wanita penghibur. Jizi mendengarnya, ia dapat mendengar semua cibiran yang di lontarkan orang-orang itu padanya.

'bukankah itu keluarga Alexandrite? Siapa gadis di belakang mereka, kenapa ia memakai gaun tak senonoh di istana?'

'itu pasti putrinya, sudah kuduga kalau rumor yang beredar itu benar'

'rumor?'

'ada yang bilang putri kediaman Alexandrite itu tidak beradab, tidak tahu aturan, urakan, dan suka keluyuran di dunia luar, kau tahu maksudku kan?'

'oh, pantas saja tidak ada orang mau dekat atau bertaman dengan putri kediaman Alexandrite'

Ada rasa menyesal dalam benak Jizi saat mendengar orang-orang mengejeknya, bukan karena dirinya namun karena ia takut ucapan itu akan melukai hati orang tuanya, terutama mamanya. Ia melirik mama yang berjalan dengan tersenyum anggun. Ia hanya berdoa semoga mamanya tidak memperdulikan ucapan orang-orang tadi.

Lentera Ke Dua  [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang