Di istana yang megah seseorang berbaju lusuh dan kumal baru saja melenggang santai melewati pintu masuk. Orang itu berjalan santai seperti tidak ada beban dalam dirinya, orang-orang yang dilewatinya pun setia membungkuk memberi hormat padanya.
"lihat suamiku, anak kita yang hilang tiga hari tanpa perlu kita cari kini sudah pulang dengan sendirinya" ucap seorang wanita yang sedang duduk di singgasana.
"salam yang mulai raja dan yang mulia ratu, anakmu pulang" ucap orang itu
"dari mana saja kau pangeren kedua, kenapa setiap menghilang kau selalu pulang dengan pakaian lusuh serta luka tipuan di matamu?" tanya sang raja.
Orang itu, dia adalah pangeran kedua kerajaan ini, anak terakhir dari raja dan ratu di negeri ini. Ia memang suka menjajaki kegiatan menjadi gembel di luar sana, karena setiap ia menjadi gembel ia akan merasa bebas untuk melakukan apapun yang ia inginkan tanpa perlu pengawasan ketat atau perlakukan special. Ia juga bisa melihat sifat asli seseorang di banding saat ia menjadi seorang pangeran.
Ia juga suka membuat luka tipuan yang membujur di mata kanannya dengan darah. Hal itu dilakukannya untuk jaga-jaga saja agar orang-orang tetap tidak mengenali dirinya.
"apa kau menjadi berandal jalanan dan meneror orang-orang terutama para bansawan yang lewat?" tanya sang raja pada putra keduanya. Sedang yang ditanya sedikit kelu untuk menjawab karena dari pertanyaan ayahnya tidak semuanya salah tapi juga tidak semuanya benar.
"aaah astaga bagaimana ayah bisa menuduhku seperti itu?"
"kau pikir aku tidak mendengar dasas desus seorang berandal gembel sering mempermalukan bangsawan yang lewat?"
"ayah, gembel di negeri ini bukan hanya aku saja, mungkin itu gembel atau berandalan yang lain. Banyak gembel di luar sana yang membenci bangsawan" jelas pangeran ke dua.
"apa itu teman gembelmu? Berapa teman gembelmu di luar sana? Laporkan padaku jika kau menemukan orang yang ku maksud!"
Raja maupun ratu sudah mengetahui kegiatan menggembel putranya sejak dua tahun lalu, mereka hanya membirkannya, karena mereka tahu sang putra bisa menjaga dirinya dengan baik. Terkadang mereka hanya akan bertanya ke kota mana anaknya akan pergi menyalurkan hobinya atau mungkin tidak. Bahkan saking seringnya sang putra melakukan kegiatan itu sang ayah bahkan berpikir puntranya memiliki pertemanan antar gembel di luar sana.
Sang pengeran ingin membantah pertanyaan dari ayahnya, namun sekelabat ingatan membuatnya mengurungkan niatnya.
"ayah, apakah di kota Alexandrite ada seorang bangsawan yang sedikit... aneh atau... gila?"
Bahkan sang ayah bisa mendengar desas-desus tentang gembel yaitu dirinya yang suka mempermalukan bangsawan yang lewat, mungkin saja sang ayah juga mengetahui bangsawan yang ia maksud.
"Alexandrite? Ku rasa tidak ada, karena jika itu adalah bangsawan maka beritanya akan cepat menyebar sampai pelosok. Coba kau tanya ibumu"
"mana ku tahu, kau saja yang suka bergosip tidak tahu, apa kabar diriku?"
Raja dan ratu mulai berdebat masalah gosip yang baru saja dibawa oleh putranya. Kini ganti sang putra yang merasa lelah, sudah cukup ia melihat orang berdebat untuk hari ini. Pengeran ke dua lantas berjalan menuju tangga, namun pertanyaan sang ratu berhasil menahan langkahnya.
"jadi kapan kau akan menikah pangeran Min Yoongi?"
"ibu dan ayah sudah tua untuk terus memimpin negeri ini, ayahmu bahkan sudah sering jatuh sakit. Sudah saatnya negeri ini memiliki raja baru yang menggantikan ayahmu"
Yoongi, si pangeran ke dua hanya diam. Pertanyaan itu mulai sering dileparkan oleh kedua orang tuanya padanya, bahkan terakhir ia mendengar pertanyaan itu tiga hari lalu, sebelum ia berangkat menggembel ke kota Alexandrite.
"ada pengeran Namjoon, anak pertama yang secara garis lurus bakal menjadi raja, pengganti ayah" ucapnya yang masih berdiri di tempatnya.
"kau pikir kami tidak membujuk kakakmu untuk segera naik tahta dan menggantikan ayahmu? Kami bahkan lebih sering membujuknya sejak dulu di banding dirimu. Namun dia selalu menolak takdirnya untuk naik tahta. Dia selalu bilang bahwa dia tidak suka berada di depan dan memilih menjadi penasehat hokum jika kau naik tahta nanti" ratu memegang kepalanya yang mulai terasa pening.
"sungguh?"
"kalian sedang membicarakan diriku?" seorang pria dengan tubuh tegap, tinggi, berjawah tampan serta buku yang selalu setia bertengger di tangannya, siapa lagi kalau bukan Min Namjoon pangeran pertama yang selalu menolak takdirnya untuk naik tahta.
"ibu bertanya pada adikmu, kapan ia akan naik tahta dan menikah, tapi dia menolak sepertimu" jelas ibu ratu.
"Yoongi aku sama sekali tidak tertarik untuk naik tahta atau menikah, dua hal itu sama sekali tidak pernah berada dalam tujuan hidupku. Aku tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk memimpin sebuah negeri, aku hanya ingin mengabdikan hidupku untuk ilmu pengetahuan dan negeri ini, namun tidak dengan menjadi raja. Kau adalah sosok yang tepat untuk naik dan menggantikan ayah memimpin negeri ini, kau bahkan sudah berkelana mengenal tempat serta karakter rakyat di negeri ini di banding aku yang hanya terus berkutat dengan buku dan benda-benda temuanku" Namjoon menjelaskan panjang lebar alasannya pada adiknya, semua itu bukan hanya bualan tapi ia tulus mengucapkkan dari hati yang terdalam.
"tapi apa kata rakyat kita jika pangeran kedualah yang akan naik tahta dan bukan pangeran pertama? Bagaimana juga dengan pandangan Negara tetangga pada kita? Aku tetap tidak bisa, aku-"
"Sudah Cukup!" teriak sang raja memotong ucapan putranya.
"percuma aku susah payah menjadi raja dan memiliki dua putra jika mereka semua tidak mau naik tahta dan menjadi penggantiku sebagai raja. Lebih baik dulu aku tidak perlu memiliki putra dan cukup memungut gembel yang jelas mau menggantikan posisiku suatu harus nanti"
"antar aku ke kamarku!" perintah raja pada istrinya setelah puas mengungkapkan seluruh isi hatinya. Sang ratu menatap kedua putranya sesaat lalu berbalik dan melangkah pergi bersama raja.
"aku yakin kau bisa ngatasinya, Yoongi. Aku akan selalu ada di sampingmu saat kau membutuhkanku" Namjoon menepuk pundak adiknya lalu melenggang pergi dari sana meninggalakan Yoongi sendiri.
"jika tahu semua akan seperti ini lebih baik aku tidak kembali"
.
.
..
.
.
TBC
Terimakasih yang sudah meluangkan waktu membaca Lentera Ke Dua🤍
Ini buat kamu 🍍 //nanas//
Have a nice day👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
FanfictionJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...