“Taehyung, apa maksudmu tadi. Kenapa kau berbohong di depan mereka semua?”
“apa sebelumnya kita membuat rencana seperti ini?” tanya Jizi saat mereka sudah memasuki kereta.
“nona, aku tidak berbohong” Taehyung menggelengkan kepalanya di depan Jizi yang terus bertanya padanya.
“lalu apa maksudmu anggota kerajaan akan datang? Aku bertemu dengan Jackson, dia bilang pangeran Namjoon tidak bisa datang dan hanya mengutusnya untuk menghadiri acara Hana dan kota”
“aku juga tahu itu nona, pangeran di negeri kita ini memang sedikit aneh. Mereka tidak suka bertemu orang, dan menghadiri pesta atau perayaan lainnya. Tapi kali ini bukan omong kosong agar kau bisa keluar dari sana atau rencana asal lainnya, karna saat aku kembali ke kereta, seseorang menghampiriku dan memberiku sebuah surat dengan cap emas kerajaan”
“aku tidak mengenal siapa orang itu, dia juga tidak terlihat masuk ke dalam gedung untuk menghadiri pesta”
"dimana surat itu?” tanya Jizi setelah diam beberapa saat.
Taehyung mengambil surat berwarna hitam dari sakunya dan menyerahkannya pada nonanya. Jizi yang menerima langsung membuka surat tersebut, ia penasaran dengan isi surat ini yang sampai membuat Taehyung berani menyela acara Hana.
‘aku akan datang. Semoga acaramu tidak mengecewakan’
Jizi beberapa kali menyipitkan matanya dan merubah ekspresinya menjadi bingung dan tak yakin, ia sudah membaca isi surat itu lebih dari lima kali tapi tetap saja. Ini aneh menurutnya, keluarga kerajaan mana yang menulis surat seperti ini?
“kau yakin ini bukan tipuan, jebakan atau yang lainnya?” Jizi mengayun-ayunkan lembaran surat yang sudah lelah di bacanya di depan Taehyung.
Taehyung menggelang “cap ini asli nona, hanya keluarga kerajaan yang memilikinya. Tidak ada seorangpun yang berani menduplikat bentuk cap kerajaan. Sekalipun ada pasti warna emas itu akan berbeda” jelas Taehyung menunjuk beberapa bagian surat yang dimaksudnya.
Jizi percaya pada Taehyung, anak itu tahu betul tentang negeri ini bahkan dari segala penjuru. Taehyung tidak mungkin berbohong padanya. Tapi jika itu benar, siapa anggota kerajaan yang akan datang ke acaranya malam ini? Dia memang menginginkan ini sejak awal, kehadiran keluarga kerajaan di perayaan kotanya. Tapi sekarang ia benar-benar dibuat bingung.
Tidak butuh waktu lama, kerata dengan kuda berwarna putih itu sudah berhenti di pusat kota. Terlihat semua dekorasi tertata cantik sesuai harapannya, tidak hanya lentera yang menerangi sepanjang jalan menuju pusat kota, di sini bahkan lebih banyak, diwarnai juga dengan bermacam-macam bunga yang mengeluarkan wangi semerbak yang membuat tempat semakin indah.
“nona lewat sini” Mina yang datang lebih dulu menuntun Jizi ke tempat di mana gadis itu harus mempersiapkan diri. Jizi pun mengangguk dan mengikuti kemana Mina membawanya, bersama Taehyung di belakangnya tentunya.
Jizi menatap gaun yang Mina siapkan untuknya. Ia belum bersiap, hatinya menjadi sedikit ragu untuk mengenakan gaun pilihannya. Ia sudah memesan gaun ini pada Solar jauh sebelum acara di selenggarakan, namun kini ia hanya menatap gaun cantik berwaran merah muda dari sudut ruangan.
Gaun itu cantik namun sedikit terbuka, bahkan gaun itu akan menampakkan sebagian atau bahkan bahkan setengah dari punggung pemakainya. Tidak hanya punggung, gaun yang ia rancang bersama Solar juga memiliki model lengan dan dada yang sedikit turun. Ia takut penampilannya malam ini akan menjadi boomerang untuk dirinya.
“nona, kau ingin aku menggerai rambutmu atau-?”
“gelung rambutku”
“baik nona”
Terkadang apa yang kita khawatirkan, akan terasa berbeda saat kita melawannya. Katakan saja kalau Jizi memang sulit di pahami, terkadang gadis itu mengkwatirkan sesuatu sampai mengganggu waktu istirahatnya, namun dalam praktiknya akan berbeda. Mungkin jika dia bilang dia takut terjun ke jurang, maka dia akan terjun dengan menabur pecahan beling. Tak heran Taehyung kerap menyebut nonanya itu gila.
“apa semua berjalan lancar di sini?” Mina mengangguk sembari berjongkok merapikan gaun Jizi.
“rakyat Alexandrite sangat senang dengan apa yang nona berikan, mereka juga bilang tidak sabar untuk melepas lentera ke udara” Mina kembali berdiri dan merapikan tatanan rambut Jizi.
“tapi sebelum nona datang, terlihat banyak bangsawan yang datang”
“benarkah?”
“saya tidak terlalu mengenal mereka tapi dari pakaian yang mereka kenakan dan lencana yang saya lihat, mereka seperti bangsawan atas, nona”
Jizi sudah selesai bersiap, ia tampak menawan dengan balutan gaun yang indah malam ini. Bersama Taehyung dan Mina, Jizi mulai memasuki pesta. Hal pertama yang ingin ia temukan adalah ayah dan mamanya. Ia ingin memastikan keadaan kedua orang tuanya.
“nona, tuan dan nyonya berada di dekat air mancur”
“Jizi?” panggil nyonya Park saat melihat putri kesayanagnya berjalan ke arahnya.
Gadis itu mempercepat langkahnya dan menghambur ke pelukan mamanya, ia melirik kearah Mina seolah bertanya. Mina yang paham maksud nonanya menggeleng pelan, hal itu membuat hati Jizi lega.
“ayah, mama, apa ada tamu kehormatan yang datang?”
“apa maksudmu, nak? Semua yang hadir malam ini adalah tamu kehormatan, baik itu rakyat biasa maupun bangsawan, tidak ada yang berbeda”
“bukan itu ayah, maksudku apa ada… keluarag kerajaan yang akan datang?” suara gadis itu memelan dia ujung kalimatnya.
Tuan dan nyonya Park terlihat saling pandang satu sama lain, mereka sedikit bingung dengan maksud Jizi. Belasan tahun mereka mengadakan acara seperti ini, belum pernah sekalipun anggota kerajaan datang meski mereka sudah menyebar undangan. Jika yang dimaksud Jizi adalah ucapan selamat dari utusan kerajaan mungkin tuan Park bisa paham, tapi jika keluarga kerajaan…?
“sayang, apa maksudmu utusan dari kerajaan?” tanya nonya Park. Jizi menggeleng.
“Jizi, mungkin kau lupa. Tapi keluarga kerajaan tidak pernah hadir dalam perayaan kota kita, meski kita sudah mengirim undangan. Mereka hanya akan mengirim seseorang untuk memberikan ucapan selamat dan doa” jelas ayahnya.
Suara ribut mulai terdengar dari arah masuk acara, terlihat pula beberapa tamu berbondong bondong berjalan menuju arah yang sama. Jizi terlihat bingung, bahkan tuan dan nyonya Park pun terus bertanya ada apa.
“tuan ijinkan saya melihat ada-” ucap Taehyung terpotong saat seorang pelayan berlari ke arah mereka dengan tergesa-gesa.
“tuan.. nyonya.. maafkan saya yang lancang menyela, tapi Yang Mulia Pangeran baru saja datang bersama pengawalnya” ucap pelayan itu, dengan nafas tidak teratur.
“Yang muli pangeran?!”
“iya, nonya. Beliau barus saja tiba”
Tuan dan nyonya Park berjalan lebih dulu bersama pelayan tadi. Sedangkan Jizi yang belum paham masih termenung berdiri di tempatnya. Dirinya memang sudah mengetahui bahwa anggota kerajaan akan datang, tapi pangeran? Jackson bilang, dirinya yang akan datang menggantikan pengeran Namjoon, lalu apa Jackson membohonginya?
“nona, sebaiknya nona segera menyusul tuan dan nyonya”
“kau benar Taehyung”
.
.
..
.
.
TBC
Terimakasih sudah meluangkan eaktu membaca Lentera Ke Dua🤍
Ini untuk kamu🍕/pizza
Have a nice day👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
FanfictionJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...