“Yang mulia, pangeran Louie dari Lachlan dan putri Lucian dari Lamar sudah tiba” Hoseok yang muncul tiba-tiba membuat Yoongi mengurungkan niatnya membuka surat yang baru diterimanya.
“tch, apa mereka saudara kenapa nama mereka hampir sama?”
“tidak yang mulia, mereka bukan saudara. Pangeran Louie dan putri Lucian berasal dari tempat yang jauh berbeda, tak ada kesamaan yang membuat mereka sama selain mereka adalah manusia” Hoseok terlihat serius kali ini, wajah cengengesannya sudah tak nampak lagi di sana.
Yoongi kembali berdecak dan bangkit dari duduknya, ia memasukkan surat yang masih di genggamnya ke dalam sakunya sembari berjalan mengikuti Hoseok.
Terlihat seorang pria muda berjalan beriringan dengan seorang wanita yang terlihat lebih tua, tawa sesekali hadir di tengah-tengah percakapan mereka yang tak Yoongi tahu alasannya. Ia hanya berdiri mentap kedua orang yang tengah berjalan ke arahnya dengan diam.
“selamat datang putri Lucian dan pangeran Louie, sebuah kehormatan bisa menyambut anda di Afrodis” Yoongi memperlihatkan senyumnya saat menyambut kedatangan dua tamu kehormatan mereka.
“kau.. aku seperti mengenalimu, kau bukan pangeran Namjoon? Kau..” wanita itu menatap Yoongi seolah sudah pernah bertemu sebelumnya.
“Anda benar, saya memang bukan pangeran Namjoon, saya adik pangeran Namjoon. Perkenalkan saya pangeran Min Yoongi”
Wanita itu terlihat tersenyum dan bertepuk tangan saat ingatannya benar. “Aaah sudah ku duga ingatanku tidak mungkin salah, kau adalah pangeran ke dua Afrodis. Kita dulu sudah pernah bertemu saat kau ikut berkunjung ke Lamar. Ku pikir kau sudah lupa, saat itu kau masih kecil”
“Bukankah itu berarti kau adalah pangeran ke dua? Kenapa bukan pangeran Namjoon yang menyambut kami? Bukankah lebih baik dia sendiri yang datang, dia yang akan mengikuti pertemuan dan memutuskan untuk menjalin hububgan sama dengan Negara kita, sebuah awal yang baik untuk membangun sebuah hubungan yang baik?”
“Apa mereka memintamu menyambut kami agar tugas kalian sama rata? Karna kau tidak bisa mengikuti pertemuan nanti?” ucap laki-laki yang berdiri di samping putri Lucian.
“ku rasa ada perebutan kekuasaan di sini, putri Lucian” bisik pangeran Louie yang masih dapat Yoongi dengar.
“Louie, jangan bicara seperti itu. Pangeran apa yang mulia raja sehat, sudah lama kita tidak bertemu sejak terakhir beliau ke Lamar?” putri Lucian jauh sudah dewasa di banding Yoongi dan Louie, ia jelas tahu bagaimana harus bersikap dan bertindak, serta bagaimana agar dirinya tidak terlibat dalam sebuah masalah yang akan membahayakan kerajaannya.
“yang mulia raja sehat, terimakasih atas perhatian anda. Saya akan mengantar anda menuju ruang pertemuan” senyum yang sejak tadi bertengger seketika hilang saat ia berbalik dan berjalan lebih dulu. Hoseok menundukkan pandangannya saat orang-orang itu berjalan melewatinya, walaupun begitu ia tahu dan sadar akan perubahan wajah pangerannya.
‘aku selalu tertarik dengan kejutan apa yang akan disuguhkan yang mulia pangeran’
Para tamu kehormatan sudah duduk di tempat mereka masing-masing, putri Lucian juga sudah sempat berbincang ringan dengan yang mulia raja, namun Yoongi terlihat masih berdiri diam di depan pintu. Louie terus melirik ke arah pintu merasa aneh dengan Yoongi yang masih berdiri di sana dan tidak segera meninggalkan tempat ini.
“yang mulia raja, saya belum melihat pangeran Namjoon?”
“pangeran Louie, apa kau sudah mengenal pangeran Namjoon?”
“saya memang belum pernah bertemu pangeran Namjoon sebelumnya tapi saya sering mendengar namanya dengan berbagai penemuannya yang mengagumkan, tuan putri Lucian juga banyak memberutahu saya tentang pangeran Namjoon” mata laki-laki itu kembali melirik pada Yoongi yang hanya diam berdiri di depan pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
FanfictionJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...