"Jizi, siram di sebelah sana juga ya"
"baik mama"
Selain mencoba berbagai jenis makanan di berbagai tempat kini Jimin atau sebut saja mulai sekarang Jizi menemukan hobi barunya, yaitu berkebun. Kini ia sedang sibuk menyiram bunga-bunga yang baru saja ia tanam bersama mamanya, berbagai jenis bunga kini menghiasi taman mereka dan membuatnya lebih indah dari sebelumnya.
Jizi memilih berbagai jenis bunga saat di pasar tadi, bahkan Taehyung juga ikut membantunya memilih. Berbeda dengan sang putri, nyonya Park hanya memilih satu bunga untuk ia beli. Bungan kecil berwarna putih, hanya itu saja.
"mama, kenapa mama hanya membeli satu jenis bunga?"
"karena mama hanya membeli bunga yang spesial, seperti putri mama" Nyonya Park tersenyum, tangannya mencubit gemas hidung bangir sang putri kesayangan.
"seperti aku?" Jizi menunjuk dirinya sendiri dan mamanya pun menagngguk mengiyakan.
"namanya bunga Spirea bunga yang memiliki makna kehalusan dan keanggunan, bunga ini juga akan sering Jizi lihat di acara pernikahan atau sekedar di berikan kepada orang sebagai bentuk hadiah dan saling menghormati".
"Tapi bukan itu yang membuatnya menjadi spesial melainkan bunga ini adalah bunga kelahiran untuk tanggal 13 oktober, bunga kelahiran putri mama yang paling cantik" jawab wanita cantik itu sembari tersenyum pada putrinya.
Gadis itu terdiam mendengar penjelasan sang mama, ia terkejut juga terharu. Ia sudah tahu jika mamanya sangat menyayanginya namun ia tak pernah menyangka, mamanya sampai memperhatikan hal sekecil itu hingga membuat hal itu menjadi sangat spesial karena itu berkaitan dengan dirinya.
Jizi langsung menghambur di pelukan mamanya, ia bersusah payah menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia malu, apalagi Taehyung juga berada di sana, tak jauh dari mereka. Gadis itu memeluk tubuh sang mama begitu erat, tak peduli tangannya yang kotor akan mengotori gaun mamanya. Nyonya Park juga tak keberatan dan menerima pelukan putrinya dengan senang hati.
"jizi sayang mama, terimakasih"
"tentu sayang, mama juga menyayangimu" Nyonya Park membalas pelukan putrinya tak kalah erat.
'kau harusnya bersyukur memiliki keluarga yang begitu menyayangimu, bukan malah meminta mereka mengadopsi anjing jalanan yang membuatmu dan keluargamu hancur dan jatuh ke dalam jurang'
"waah ada apa ini? Kenapa kalian berdua saling berpelukan dan tidak mengajak ayah?" ucap tuan Park yang baru saja datang.
"hahaha, kemarilah ayah. Aku dan mama akan membuat baju ayah kotor" tanpa memperdulikan peringatan halus sang anak, Tuan Park berjalan mendekat dan memeluk dua orang kesayangannya.
"a aku juga ingin.. hiks ikuuutt" suara Taehyung yang serak karena menangis membuat keluarga manis itu mengalihkan perhatian mereka.
Mereka semua tertawa melihat wajah Taehyung yang memerah karena menangis, entah kenapa dia malah menangis.
"hahaha kenapa kau menangis, Taehyung? Kemarilah" ucap Tuan Park, ia mengulurkan tangannya menyambut Taenyung yang ingin ikut berpelukan.
"benar, kemarilah peliharaanku"
"Jizii" peringat Nyonya Park pada putrinya. Namun putrinya hanya tertawa riang, dan kemudian mereka lanjut berpelukan.
Suara dentingan alat makan menjadi satu-satunya suara yang terdengar di ruangan ini, makan malam yang khidmat dan elegan. Sudah tidak ada makanan manis yang berlebih di meja makan, kini meja besar itu lebih menampakan warna warni dari buah-buahan yang tersaji.
"Taehyung, aku sudah kenyang tapi aku ingin apel, apa kau mau berbagi apel bersamaku?"
"tentu, biar ku kupaskan untuk nona" Taehyung ingin mengambil apel serta pisau dari tangan Jizi, namun Jizi menjauhkannya dari Taehyung.
"kau pikir hanya mengupas apel saja aku tidak bisa? Lihat, tanganmu memerah karena terlalu lama mencangkul dan mengangkat bunga-bunga besar itu!" bentak Jizi.
Walaupun nonanya kini sedikit angkuh, suka membentak, dan berkata kasar namun ia menyukai nonanya yang sekarang. Ia memiliki hati yang baik, bukan berarti nonanya dulu memiliki hati yang buruk.
Ia tidak merasa sedih atau marah karena selalu di bentak oleh nonanya yang sekarang, karena ia tahu di balik suara tingginya itu ada kepedulain yang tinggi kepada dirinya atau orang lain, seperti sekarang. Taehyung cukup tersentuh dengan perlakuan nonanya yang lebih menganggap dirinya seperti teman di banding hanya seorang pengawal. Bahkan Jizi sendiri yang memintanya untuk ikut makan bersama di meja besar itu dengan Tuan dan Nyonya Park.
"oh Taehyung lihat, itu strawberry yang kita tanam di kebun belakang!" ucap Jizi antusias sembari menepuk pundak Taehyung beberapa kali.
"sungguh?" jawab Taehyung sama antusiasnya.
"iya, aku tidak melihat pelayan membeli strawberry hari ini"
"ambil ini, mari kita coba penen pertama kita. Jika ini manis ayo kita tanam lagi!" Jizi mengambil dua strawberry satu untuknya dan satunya ia berikan kepada Taehyung.
Taehyung menerima strawberry itu, ia melihat ekspresi nonanya yang tersenyum lebar setelah mencoba strawberry hasil panen pertama mereka, sepertinya mereka akan menanamnya lagi. Ia ikut tersenyum melihat nonanya tersenyum.
'aku berjanji, aku akan dengan setia melayani dan menjaga nona Jizi dengan sepenuh jiwa dan ragaku. Seterusnya, tak akan ku biarkan senyum indah nona hilang dari tempatnya, aku berjanji' ucap Taehyung dalam hati.
Sudah tidak ada lagi bantingan piring karena tidak suka dengan makanan yang disajikan, kini putri Alexandrite itu malah seperti koki ahli saat mengoreksi rasa pada makanan yang di sajikan di meja. Tak jarang gadis itu juga memasak, membuat menu-menu baru yang belum pernah terhidang di atas meja makan itu, gadis itu juga dengan senang hati membagikannya pada pelayan yang ada di kediamannya.Tuan dan Nyonya Park tersenyum melihat putrinya kini. Banyak perubahan terjadi pada gadis cantik mereka. Mereka sadar betul, jika sikap kekakanakan putri mereka dulu adalah akibat dari mereka yang selalu manjakannya.
Bagi mereka, entah itu Jizi yang dulu atau sekarang mereka tidak akan pilih-pilih dan akan tetap menyayangi gadis baik mereka, karena bagaimanapun Jizi adalah harta karun terindah yang mereka miliki yang harus mereka jaga dan rawat dengan baik.
"sayang apa kau tahu, saudaramu akan datang ke sini untuk mengunjungi mu?" ucap Nyonya Park
"suadaraku?" ia seperti memiliki firasat buruk tentang saudara ini.
"iya, saudara sepupumu akan berkunjung dan berada di Alexandrite untuk beberapa saat" Tuan park ikut memberi penjelasan.
Jizi melihat ke arah Taehyung seolah bertanya siapa orang yang di maksud, namun Taehyung menggeleng. Mereka sama tidak tahunya.
"siapa?"
"sepupumu Hana akan tinggal di kota ini, dan katanya dia akan berkunjung besok. Apa kau suka?" tanya Nyonya Park.
"HANA?!"
'tak kusangka akan secepat ini, apakah sudah akan di mulai?'
.
.
..
.
Terimakasih sudah menyemoatkan membaca Lentara Ke Dua🤍
Ini buat kamu 🍋 /lemon/
Have a nice day 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Ke Dua [Yoonmin]
أدب الهواةJimin seorang gadis cantik yang hidup dengan penuh kesempurnaan. Harta, tahta, rupa, perhatian serta kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya. Namun apa jadinya jika ia malah masuk ke dalam novel yang di tulis temannya dan men...