Rinjani Diana Merra Hariatmo memiliki paras cantik dengan hidung mancung, dagu lancip, mata sipit dan lesung pipi yang menambah kesan cantik khas wanita asia. Rinjani lahir dari kalangan keluarga berada, ayahnya seorang pengusaha meubel yang sukses.Tak heran apa pun yang menjadi keinginan selalu tercukupi dengan baik. Sayangnya dibalik parasnya yang cantik tidak menjamin hatinya baik. Rinjani sering sekali membuat onar hingga berakhir panggilan orang tua.
Namun karena ayahnya sibuk bekerja, semua masalah Rinjani selesai dengan uang. Hal itu yang membuat Rinjani tumbuh menjadi gadis manja dan bergantung pada kekayaan.
Rinjani hanya hidup dengan sang ayah karena ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu. mungkin ini yang membuat Leo semakin memanjakan sang putri.
Saat ini Rinjani berusia sembilan belas tahun dan telah berganti status menjadi mahasiswi. Bukan lagi siswa pembuat onar.
"Oke perfect." Rinjani memutar tubuh di depan kaca,
Rinjani mengenakan blouse baby blue lengan pendek dipadukan rok mini serta aksesoris seperti kalung dan jam tangan. Rinjani keluar kamar untuk sarapan bersama ayahnya.
"Pagi papa." Rinjani mencium kedua pipi sebelum akhirnya duduk.
"Tumben papa belum rapi."
Leo yang tadi sibuk mengoles roti tiba-tiba menghentakan pisau keatas meja. Wajahnya datar tidak seperti biasa namun karena Rinjani bukan tipe anak yang selalu mengamati perubahan mimik wajah sehingga ia biasa saja.
"Jani, mulai besok kita akan menempati rumah baru."
"Papa beli rumah lagi? Ah ngga mau, Jani sudah nyaman disini."
"Rumah ini sudah bukan milik kita." Leo menekan kalimat terakhir yang membuat Rinjani melotot.
"Maksud papa?"
"Perusahaan mengalami kebangkrutan, rumah ini sudah papa jual dan besok pemiliknya akan datang."
"Ngga mungkin! Papa pasti bercanda kan? Ngga lucu pa bercanda di pagi hari." Rinjani berusaha mencari jawaban dari sorot mata ayahnya.
Namun yang ia lihat adalah genangan air yang hampir mengenai pipi, Leo segera menghapus butiran air dengan menengadahkan kepala. Tangannya memegang tangan Rinjani mencoba memberi penjelasan.
"Jani, papa serius. Papa di tipu rekan bisnis nndan mereka mengambil perusahaan kita."
"Rinjani ngga terima! Jani bakal buat perhitungan sama mereka." Rinjani berusaha melepas tangan ayahnya namun Leo berhasil mencegah.
"Percuma, semua aset sudah beralih atas nama dia."
"Kenapa pa! Kenapa!"
"Semua ini salah papa nak, papa terlalu percaya sama orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Lonestly
Novela JuvenilMATURE CONTENT warning!! area 21+ 🔞 "Ahh ssstttt jangan berisik Rinjani nanti papa dengar!" "Bodo amat! papa mu harus tahu sebejat apa anaknya." "Oh kau menguji ku? baik akan ku tunjukan se bastard apa diriku." selanjutnya tidak ada lagi rancauan...