BIG SIN III - QnA part II

194 6 6
                                    

*-----*

Hallo everybody heheh. Saya tahu kalian semua pasti lelah melihat wajah saya, tapi mau bagaimana lagi? Acara bincang-bincang dengan keluarga BIG SIN belum selesai, dan kemarin terpaksa harus di sudahi karena Rafa menghajar saya. Lihatlah kelakuan bar-barnya yang menyebabkan saya memar dan memiliki luka lebam di bibir!

Rafa: "Kau berlebihan. Aku hanya menyentuhmu"

Dengan bogeman dari tangan-tanganmu yang besar? Itu bukan sentuhan ya bang.

Rafa: "Jangan berlebihan"

BERLEBIHAN KAU BILANG?

Dika: "Kenapa acaranya dilanjutkan kalau kalian hanya akan bertengkar? Banyak pertanyaan yang belum dijawab dan kalian justru berdebat seperti bocah"

Iya, iyaaaa. Yasudah lanjut ke pertanyaan berikutnya dari Kak Luniar buat Laras dan Kayra "Bagaimana rasanya berteman dengan Dika dan Zahra?"

Di tunggu sebentar ya Kak. Laras dan Kayra baru saja sampai ke acara karena semalam mereka masih saling bergelut di atas kasur.

Laras: "Kamu bisa nggak sih nggak mengganggu kegiatan kita bulan madu?"

Kayra: "Bocah itu tak tahu malu, sayang. Duduk disini, jangan jauh-jauh. Nanti disamber sama orang lain"

Hhhhhh *Buang nafas sebal.

Ayo cepetan jawab pertanyaannya. Waktu saya disini cuma sebentar.

Laras: "Saya tak pernah keberatan memiliki teman baru. Zahra orangnya sangat menyenangkan meskipun kekasihnya sangat dingin dan menyeramkan"

Kayra: "Perlu ditekankan. Dika dan saya itu tidak berteman. Kita hanya terkait bisnis"

Pfffttt nggak dianggap temen. Wahahahaha.

Dika: "Kenapa dia semakin hari semakin menyebalkan? Pantas saja tak ada yang tahan dengannya"

Dih dih dih. Lajut aja lah ke pertanyaan berikutnya dari Kak FiaAzmia20 untuk Rafael "Apa tanggapan Abang mengenai hubungan Zahra dan Dika?"

Rafa: "Dari awal saya melihat mereka, saya tahu ada suatu hal yang berbeda diantara keduanya. Mereka memiliki cemistery yang baik terhadap satu sama lain. Saya tak pernah keberatan dengan hubungan keduanya meskipun terkadang saya kesal karena Dika terlalu memanjakan Zahra dengan uangnya"

Dika: "Zahra itu istriku, Bang. Dia berhak mendapatkan yang terbaik dari segalanya"

Rafa: "Tapi kau bahkan sampai melupakan saham yang kau tanam kemarin gagal! Itu bukan uang seratus ribu, bodoh"

Zahra: "Loh saham apa?"

Dika: "Penyuntikan dana ke Restoran kecil yang baru saja dibuka dekat Rumah. Ternyata Restorannya belum memiliki izin pasti sehingga menimbulkan sedikit masalah dan penutupan sementara"

Loh? Kok bisa perizinannya tidak pasti?

Dika: "Terjadi perdebatan antara penjual tanah pihak ke satu dan kedua"

Ohhh. Berapa suntikan dana yang kau berikan?

Rafa: "Lima puluh juta. Dan itu raib semua"

Zahra: "APA?!!!"

Dika: "Perhitunganku sepertinya kurang matang. Tapi tak apa, kalau memang berani berbuat, maka harus berani bertanggungjawab"

Dipta: "Itu baru anakku"

Keluarga kaya raya yang sinting. Hhhhh.

Ke pertanyaan selanjutnya aja deh. Dari Kak Lunyear untuk Ibu Nurunnisa "Setelah mengetahui Dika adalah anak Ibu yang terkait air susu lalu disusul dengan kenyataan dimana Dika mengencani Zahra, apa ada rasa kecewa dari Ibu pada keduanya?"

BIG SIN III Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang