●2

4.7K 151 4
                                    

haaloowww readers
dont forget to
vote, coment, follow yaaa


"Salayaknya semesta yang indah, sama dengan lu senyuman lu kebahagiaan terbesar melebihi semesta bagi gw".

{Deandra Glendwijaya)

"Gw suka senja karna senja itu punya banyak makna, senja itu tak jauh berbeda dengan lu bang, sama-sama punya banyak cerita".

{Devadra Glendwijaya}

●●●●●

Tak terasa kini waktu telah berlalu, hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Kedua Anak kembar itu telah berusia 17tahun. Sudah masuk dalam kadar remaja pria yang akan menuju laki-laki dewasa.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa kedua remaja kembar itu, tetap sama seperti pada saat mereka kecil dulu. Dean yang setiap saat mengawasi sang adik begitupun dengan Devan yang masi sering merengek jika tak menemukan Dean setelah bangun tidur.

Kehidupan dua remaja kembar ini sama seperti remaja pada umumnya, namun siapa sangka ke posesif-an Dean akan berhenti begitu mereka menginjak remaja (?). Jawabannya nya tidak sama sekali bahkan tingkah posesif Dean makin bertambah saat keduanya sudah mulai masuk sekolah menengah atas atau SMA.

"Bang besok gw berangkat sendiri ya". Ucap remaja laki-laki itu sembari mengelus bulu kucing yang sudah ia pelihara semenjak 2 tahun lalu.

mony namanya, namun Dean menyebutkan monyet, karna kehadiran mony adalah moment menyebalkan bagi Dean sendiri Semenjak ada kucing putih itu Devan selalu mengabaikan nya.

"Lu berangkat sama gw Dev!". Sanggah Dean mendelikan mata nya kesal.

"Kenapa si kita harus kembar, kenapa ga lahir sendiri-sendiri aja".

Tak

Dean langsung mengetuk kepala kembaran nya dengan pulpen yang sedang ia pegang. Ia langsung bercagak pinggang seolah akan menghukum sang adik.

"Bego banget lagian, kita kan emang lahir sendiri-sendiri!, kalau lahir nya langsung dua itu kembar siam". Ujarnya membuat Devan tampak berfikir sejenak.

"Oh iya maksud gw tu bang, kenapa ga beda aja jaraknya kenapa harus kembar?".

"Karna lu udah di takdir kan untuk selalu sama gw. Lu adek gw pokoknya akan selalu gitu."

Devan bergindik ngeri mendengar ucapan Dean yang menurut remaja itu terlalu dramatis. Ah dia lupa kalau abang nya ini selain sok cool dia juga dramatisable.

"Aaa ayolah bang gw besok berangkat sendiri ya". Ucapnya lagi, ia tak lupa dengan topik awalnya untuk membujuk sang abang.

"Ga".

"Dari pinyik eh ga dari embrio sampe segede ini gw nempel mulu sama lu, kali-kali gw sendiri kek".

"Namanya aja kembar masa mau sendiri gila ni anak."

Devan berdecak sebal, dari pagi ia sudah membujuk Dean dengan berbagai cara. Namun tetap sama hasilnya nihil Dean tetap kokoh pada keinginan nya. Ia tak tau apa alasan Dean tak memperbolehkan ia untuk berangkat sendiri.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang