●12

1K 69 0
                                    

happy reading
vote coment yah
ekstra partt

"Luka akan sembuh jika ia di obati namun bagaimanabisa sembuh jika obat itu adalah luka nya."

{Deandra Glendwijaya}

Pagi-pagi sekali saudara kembar Dean itu sudah sangat berisik. Ia melakukan kesalahan yang membuat Dean murka. Saudara kembar nya itu tak sengaja menjatuhkan bola basket milik Dean kedalam kolam.

"Ambil!".Sentak Dean namun Devan tetap kekeh tidak mau.

"Janji dulu bolehin gue sekolah, baru gue ambil". Ujar Devan merengut sembari sidekap dada.

"Kamu lupa kamu pingsan tadi malam".

"Kan lo udah janji bang kemaren". Ujarnya mulai merengek dan gelantungan di lengan Dean.

"Minta di banting sumpah ni anak!". Geram Dean.

Sedangkan kembaran nya itu tak mengubris sama sekali, ia kesal sangat pada kembaran beda 10 menit dengan nya ini. Ntahlah dia khwatir atau menganggap Devan itu lemah ia tak peduli.

"Bang ayolahhh". Devan mulai merengek bahkan ia sudah duduk di lantai dan memegang kedua kaki Devan.

"Apasi dek bangun kamu jangan buat abang naik tensi ya". Tegur Dean. Pemuda itu sudah lelah dengan kelakuan sang adik yang kian hari kian menguji mental.

"Bangun Dek!".Namun sang empu bahkan tak bergerak dari tempat awalnya. Ia merengek dan menduselkan hidung mancung nya di kaki Dean.

Dean menatap dengan tatapan yang sulit diartikan lagi. "Sekolah aku mau sekolah!, aku mau sekolah!, sekolah!, mau sekolah!". Ujar Devan bersenandung ria dengan membuat nada sendiri. Bahkan ia menggelengkan kepala nya ke kiri dan ke kanan.

"Abang sekolah, aku mau sekolah!, aku mau sekolah.. @&@&@&Jsjsbshzhahaja". Ujar nya dengan suara yang kian memelan dan hampir tak terdengar. Dean menunduk untuk memastikan ternyata pemuda putih itu sudah tertidur di lantai.

Jika Dean tak langsung menahan sudah pasti tubuh Devan langsung bertemu lantai yang dingin. Ia mengangkat tubuh kurus si bungsu, menuju kamar Devan yang terletak di samping kamar nya di lantai dua,tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

Perlahan ia menidurkan Devan diatas ranjang king size milik sang adik, dengan pelan dan merapikan bantal serta menyelimuti nya. Terdengar dengkuran halus yang keluar dari bibir kecil kembaran nya.

Ia menatap lekat wajah Dean dengan seksama, kemudian kedua sudut bibir Dean terangkat membentuk senyuman. Pemuda itu mengelus surai hitam milik Devan dan memberi kecupan singkat di dahi adik nya.

"Tidur yang nyenyak dek, boleh ga abang sekali aja egois?, abang mau egois tentang kamu kondisi kamu dan bahkan kesehatan kamu. Abang terlalu takut kehilangan kamu dek, cuma kamu yang abang punya, di balik sikap menyebalkan kamu. Kamu tetap kesayangan abang akan selalu begitu..jangan sakit lagi".

muach

Dean mendaratkan ciuman hangat lagi pada kening Devan terlihat Devan menggeliat tak nyaman.

Ting nong ting nong

●●●●●●

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang