●7

1.8K 85 1
                                    

halloo happy reading
vote coment ya

"Tolong jangan sakit, jangan buat gua jadi abang paling bangsat di dunia ini dek".

{Deandra Glendwijaya}

"Mereka sibuk banget ya bang? sampai lupa kalau gua disini hampir meninggal".

{Devandra Glendwijaya}

Sudah hampir 25 menit dokter menangani Devan di dalam, ntah apa yang terjadi bahkan ke enam pemuda remaja itu sudah menduduki diri dengan perasaan campur adek.

Sementara Dean duduk menatap ke depan, dengan tatapan kosong. Bahkan baju dan tangan nya yang terkena darah Devan tadi pun belum ia cuci sama sekali lagi. Pipi  tampan itu terus mengeluarkan air mata kesedihan.

"Gue udah hubungi tante sama om tapi belum ada yang angkat". Ujar Reyhan sembari berbisik pelan pada Mahen.

Mahen paham posisi Dean sekarang, dulu ia juga merasakan hal yang sama namun di sisi nya ada sang abang yang setia merangkul nya. Sedangkan Dean?, Ia hanya punya diri sendiri saat ini untuk di peluk.

Bahkan kedua orang tuanya hilang tanpa kabar sama sekali. Ntah pikiran mahen yang selalu melayang ke arah negatif.

"Bang ini minum dulu".Ujar Calvin memberikan sebotol air mineral pada Dean.

Dean menggeleng pelan, pertanda pria itu belum mau. "Bang Dean jangan kaya gini, kasihan Bang Dev. Zehan Tau Bang Dev abang yang kuat". Jelas Zehan, Bang Dev adalah panggilan yang Zehan berikan lada Devan ntah mengapa ia bilang, ia menyukai nama itu dan Devan pun tak mempermasalahkan hal itu.

"Abang takut Han, Cal, Abang takut". Ujarnya kembali terisak Calvin yang merasakan hal yang sama mengelus punggung Dean dengan lembut.

Tak lama akhirnya dokter pun keluar dari ruangan intensif tersebut. Keenam pemuda itupun langsung menghampiri laki-laki dengan jas putih itu. Dr. Doyoung Wijaya. Nama yang tercetak pada jas yang ia kenakan.

"Selamat sore dengan keluarga pasien?".

"Saya dok saya abang nya".

"Baik bisa ikut saya keruangan saya sebentar?". Ajak nya di balas anggukan oleh Dean. "Untuk yang lain pasien sudah siuman namun keadaan pasien belum total. Jadi saya sarankan untuk menjenguk nya dengan suara yang pelan agar tidak menganggu ketenangan pasien".

"Baik terimakasih dok". Ucap Haikal di balas senyuman oleh Doyoung.

●●●●●●

Setelah sampai pada ruangan sang dokter, Dean di persilahkan untuk duduk berhadapan dengannya.

"Baik saya langsung saja, dengan mas". Ucap Doyoung tampak berfikir

"Deandra Dok".

"Oh maaf, Mas Deandra, setelah hasil pemeriksaan tadi saya melihat luka lada pasien cukup dalam. Dan juga". Dokter tersebut tampak menjeda ucapnya.

"Juga apa dok?".

"Menurut prediksi medis, luka ini di karenakan tusukan oleh benda tumpul dan mengakibatkan luka yang dalam....". Jelas dokter menerangkan apa yang terjadi pada Devan.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang