●43

528 42 98
                                    

hallooo maaf banget,.sudah sangat lama berhibernasi eheh, makasi buat readers aku yang sudah dukung sampai hari ini, aku jujur kangen bangett di komenin sama teman-teman wkwk

aku juga menghilang dalam beberapa waktu ini, salah satunya ngejar univ impian, tapi tuhan berkata lain aku harus merelakan nya se ikhlas-ikhlasnya

but buat temen-temen yang sekarang sama kaya aku, ketolak berkali-kali bahkan, ngejar buat gapyears, juga masi nyari univ, kita tetep semangat ya, gapapa one day kita kejar ptn part 2 itu tahun depan or S2 insyallalah

happy reading...
2 bab menuju ending

btw kalau aku buat channel di wa pada gabung ga????

●●●●●●●●●

Tak terasa ternyata Wijaya's family sudah menghabiskan liburan selama 2 hari, pagi ini sesuai keinginan si bungsu mereka akan menikmati seharian penuh dipantai.

Bukan tanpa alasan Ayah dan Bunda pun mengiyakan, sedangkan Dean tak membantah selagi itu masi wajar saja. Ayah dan Bunda sudah merencanakan sedikit suprise untuk kedua putra kembar mereka.

Jika di ingat mungkin sudah sangat lama, pasangan itu tidak, memberikan self reward, sudah banyak pula hal yang terjadi. Hingga sampai keduanya berdiri disini dan kembali menata kesalahan yang pernah mereka lakukan dimasa lalu.

Pemuda berkaos putih serta celana pendek tengah berlari kecil menuju lantai satu. Terlihat rambutnya yang rapi juga camera di tangan kiri nya. "Ayah, Bunda adek sama abang izin dulu ya??" Kedua orang tua pantas menoleh seolah meminta jawaban.

Devan menunjukkan cengiran indah nya. "Kita kan janjinya sore ayah bunda, abang bilang mau kembar time dulu" Ujarnya terkikik geli. Sebenarnya itu keinginannya bukan saran ataupun kemauan Dean. Seperti di awal Dean tipe cowo yang mengikuti saja. Ia bahkan tak meneko-neko kecuali ia benar-benar sedang tidak menginginkan nya.

"Tapi adek janji kan pulang sebelum makan siang?" Ujar Bunda. Tangan lentik itu terangkat merapikan tatanan rambut putra bungsu nya.

Devan mengangguk lucu membuat rambutnya ikut bergerak. "Ingat jangan bikin abang marah ya dek" Ucap Ayah, sebab pemuda berumur ini sangkat mengenal kelakuan kedua putra nya.

"Okay ayah bunda, selagi adek sedang bahagia mood abang di jamin juga akan terjaga" Jelas nya

"Udah kaya orang bener kamu dek, yaudah sana. Abang mana?"

"Abang disini bun" Jawab Dean yang baru saja turun dengan kemeja hitam dan dipadukan celana pendek hitam pula.

Senyum bunda lebih mengambang. "Ah...bunda baru sadar punya cowo ganteng-ganteng gini. Tau gini bunda simpen aja dirumah kalian berdua bang dek" Ujar wanita cantik itu.

Si kembar pun merengut, "Bunda kira kita berdua barang antik"

"Justru itu sayang, aduh bunda jadi mau punya anak lagi, soalnya ketampanan ayah harus dilestari---"

Brakkkkk

Belum sempat sang bunda melanjutkan ucapannya, pintu vila sudah di banting duluan oleh Devan. Lantas ketiga orang disana langsung tertawa. " Hayo bun anaknya" Ujar Ayah terkekeh.

"Bunda kan mau mengapresiasi hasil bunda" Ujar Bunda bangga.

Dean terkekeh geli. "Kalau adek pundung abang gatau deh, kalau gitu abang berangkat ya yah bun"

"Iya nak hati-hati ya, liatin adeknya keburu ilang bungsu ayah"

"Pasti yah, Assalamualaikum" Ujar Dean menyalami kedua orang tuanya. Lalu menyusul Devan.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang