●17

1K 55 6
                                    

haiii happy reading
jangan lupa vote coment yaa

"DEVANDRAA" kedua manusia yang berada di tengah cafe tersebut menatap kedatangan sosok yang baru saja meneriaki nama nya.

"Pulang kamu!"

"Gamau pulang lah sendiri"

"Gue balik bareng Reyhan"

Terdengar deru nafas berat milik Dean. Yap pria itu. adalah Deandra sepertinya posesif nya kambuh sampai meneriaki sang adik.

"Pulang" Ujar nya dingin.

"Gamau bang, gue balik sama Reyhan!" Tanpa basa basi Dean menarik kasar tangan Devan untuk keluar dari cafe tersebut dan untungnya cafe itu tidak ramai pengunjung.

"Arkh sakit bang" Devan masih berusaha untuk melepaskan cekalan di tangan nya namun tetap saja tidak bisa nyatanya tenaga Dean lebih kuat darinya.

"Udah lo balik sama Dean aja gue mah balik sendiri juga" Devan mengangguk sebenarnya ia tak enak hati pada Reyhan walaupun mereka itu sahabat tapi tetap saja. Sedangkan Dean pemuda itu bahkan tak melirik ke arah Reyhan lagi.

"Lo jangan mukul ataupun sakiti Devan bro" Ujar Reyhan yang akhirnya lebih dulu meninggalkan tempat.

●●●●●●

Sepanjang jalan Dean tak membuka suara sedikit pun bahkan ia mengendarai motor besar nya dengan kecepatan yang tinggi. Beberapa menit yang lalu mereka sudah sampai di kediaman Wijaya tetap saja Dean tak membuka suara.

Devan semakin merasa takut jika kembaran nya sudah begini, jika di tanyakan bunda ada dimana hari ini bunda ada meeting di kantor dan kemungkinan tidak akan ada yang membela pemuda ini.

Ia ingin sekali bertanya pada Dean namun bibir nya masih kelu untuk mengeluarkan suara. Dean melemparkan tas nya asal ke atas sofa, sontak saja hal itu membuat Devan terlonjat kaget.

"Bang lo kenapa?" Devan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ,jika tidak begitu ia sendiri juga tidak akan tau.

Dean berdecih dan menatap nyalang ke arah Devan. Jujur saja ia sangat takut saat ini tak pernah biasanya Dean semarah ini padanya.

"Lo masih nanya salah lo dimana!!" Teriak nya mengintimidasi seluruh ruang tamu.

"Kenapa Van kenapa lo ga nurut aja sama gue!!, capek gue anjing!!" Sakit sungguh Dean tak pernah melontarkan kata kasar itu pada dirinya. Dan hari ini keluar langsung di depan matanya dari bibir Dean sendiri.

"Sal-ah Devan dimana ba-ng?" matian ia menahan air mata, bilang saja Devan cengeng tapi siapa yang tidak terkejut ketika orang yang tak pernah meninggikan suaranya saat ini membentak nya.

"Lo masih nanya salah lo dimana hah!, lo udah kelewatan batas DEVAN!!!" Devan menutup kedua matanya takut perlahan kaki itu mundur saat Dean mulai maju mendekati nya.

"GUE BENCI ARKHHH" Tanpa Dean sadari kini kedua tangan nya mencekik leher sang adik sangat keras. Devan hampir kehabisan nafas.

"A--ba hahh ang kitt ban-- ahh" Tangan nya masih sibuk memukuli Dean agar ia menghentikan cekikikan pada leher Devan.

"Hahh ban--g cuk--upp hahhh" Dean sadar apa yang lakukan dengan cepat melepaskan tangan nya. Ia menatap panik ke arah Devan yang sudah menutup mata dengan badan yang menyeluruh ke lantai.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang