●22

872 62 4
                                    

hallo apa kabarnya
kangen aku ga wkwk
happy reading readers
vote+coment ya

"Semesta tau kapan kamu harus bahagia, tinggal tunggu saja waktunya pasti akan tiba"

Akhirnya Devan pulang dari rumah sakit tempat yang sangat membosankan. Siang ini rumah kembali seperti sedia kala, harmonis dan ramai. Karna hal nya moment yang sudah lama kabar impikan Akhirnya terwujud.

Rumah terasa hening, karna penghuni rumah tersebut sama-sama tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ayah yang tengah duduk dengan secangkir kopi serta koran di tangan ayah terlihat sangat fokus, begitupun dengan bunda yang merapikan beberapa peralatan dapur yang sedikit berdebu.

Jika ditanyakan soal si kembar, mereka sudah menghilang dari peradaban ntah apa yang mereka lakukan, biasanya akan terdengar teriakan bungsu Wijaya itu.

Namun tak berselang lama benar saja teriakan Devan pun menggema keseluruh ruangan.  "AAABANGGGGGGGG!!!" Teriak Devan kesal. Pasalnya sang abang tengah mengusili dirinya.

"AAAA BUNDAAA ABANGG!!!" Dean tertawa puas karna berhasil mengjahili sang adik. Ia sudah tertawa bahkan pemuda itu sudah berguling-guling dilantai memegangi perut kerna terlalu banyak tertawa.

Dean bangkit dan menetralkan tawa "Apa si dek marah mulu pms yaaa?" Seru nya di balas tatapan dingin Devan.

Ia kembali tertawa sungguh Devan sangat jengkel sekarang. "Gue aduin bunda lo!"

"Angjay kasyarrr, tuhan marah jangan galak-galak" Ujarnya, jika saja kepala Devan mengeluarkan tanduk sudah dipastikan tanduk nya akan keluar detik ini juga.

"Hancur kan semuanya!!" Teriak Devan lagi.

Ia sudah susah payah menyelesaikan lego yang sedari pagi ia rakit, namun tiba-tiba saja Dean datang dan menghancurkan segalanya. Tanpa rasa bersalah pemuda itu malah tertawa senang.

Devan merengut ia melempari sang abang dengan lego-lego uang sudah berserakan dilantai. "Ya maaf elah ambekan teros" Imbuh pemuda Dean.

"Dean anjing" Sontak Dean langsung melotot kaget. Tidak ini bukan adiknya kenapa tiba-tiba Devan berbicara kasar.

"Ngomong apa kamu!"

"Dean Anjing" Ulang nya dengan tatapan polos.

"Heh siapa yang ajarin kamu ngomong gitu!"

"Abang lah!"

"Mana pernah abang ngomong gitu"

"Pernah kok tiap hari!, kalau marah sama Reyhan atau Haikal pasti gitu"

Dean mencebikan bibir nya "Mana ada fitnah kamu"

"Iya kok!, anjing lo bangsat babi asu mati aja lo" Ujarnya mengulang kata yang pernah Dean ucapkan ketika marah.

"MULUT MU DEVANDRA"

"Abang aja gapapa ngomong itu" Celetuk nya memelas.

Dean mengatur nafas dan mengarahkan tatapan nya pada Devan. "Cuma abang yang boleh ngomong gitu kamu ga" Devan pun membalas tatapan Dean seolah bertanya kenapa.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang