vote
coment ya
typo dimana manaDua remaja kembar identik kini menikmati hujan, dengan berlarian di taman belakang rumah. Bukan tanpa alasan ini adalah suatu keinginan kecil dari Devan. Sudah tau awalnya Dean sangat menolak keinginan Devan tersebut, pemuda itu tau Devan sangat gampang di hinggapi demam.
"Ayo abang ayo" Ujar Devan yang bersimpuh di hadapan Dean. Dengan posisi Dean tengah menonton televisi.
Dean bahkan tak mengubris rengekan dari si bungsu. "Hish!!, kemaren janji mau ke pantai, kita terus kita beli jagung bakar. Abis itu minum coklat panas" Ungkap Devan panjang lebar. Dean yang mendengar penuturan Devan melotot sempurna, ternyata adiknya masih mengingat janji yang ia janjikan saat itu.
"Sekarang juga ga bol---"
Sreekk
Tangan berurutan itu menarik lembut tangan pemuda yang masih bersimpuh di karpet bulu di bawah sana. "Yok katanya mau hujan-hujan" Ucap Dean, Devan menatap wajah abang dengan tatapan polos dan lucu seolah ia belum paham apa yang baru saja diucapkan abang.
"Katanya mau main hujan, ga jadi?" Tanya Dean sekali lagi. "Tapi ada syaratnya"
Bibir Devan mengerut lucu. "Apa?"
"Jangan makan ice krim satu minggu ini dan segera minum vitamin okeyy?"
"MAUUUU YEYY MUACHHHH SAYANG ABANG BANYAK BANYAKKK" Teriak Devan lucu, memberikan kecupan sekilas di pipi kanan milik Dean.
Tak lama ia langsung berlarian ke arah taman belakang membuat. Dean menggeleng kecil. Devan memang tak pernah meminta hal yang lebih mahal, namun perhatian kecil seperti ini sudah lebih membuat ia bahagia.
Seperti pada saat ini. "Abanggg ayo dorongg" Ucap Devan yang sudah anteng di atas ayunan. Dean pun mendekatkan dan perlahan mendorong ayunan dengan semangat.
Tawa indah milik Devan terdengar begitu bahagia. "Abangg seru sekali"
"Ahaha kita terakhir main hujan sewaktu smp bener ga dek" Devan mengangguk lucu.
Lantas ia segera turun dari alunan dan mengambil selang air lalu menghidupkan nya. Dean yang tak siap mendapatkan serangan semprotan air tiba-tiba dari Devan yang sudah tertawa.
"Berani ya kamu"
"Ahahahah ayo abang kalahin adek"
Terjadilah aksi kejar-kejaran diantara dua kembaran itu. Ternyata dari teras ada dua orang tua yang memperhatikan aktivitas dua anak mereka. Itu Bunda dan Ayah.
Sesekali tampak ayah dan bunda ikut tertawa jika melihat kejahilan dari putra bungsu mereka, dan kesabaran yang sangat luas dari putra sulung.
Sebenarnya ayah dan bunda sudah berencana pulang cepat ingin membawa si kembar dinner , namun melihat pemandangan ini seolah benar meyakinkan jika kebahagiaan tak perlu di ukur dengan hal mewah dan mahal.
●●●●●●●
"Seneng banget nih kayaknya hujan-hujanan" Ucap bunda dengan nampan coklat panas.
Devan mengangguk "Senang sekali bunda, abang tadi juga ikut!, makasii ya abang"
"Iya sama-sama, tapi ingat kan janjinya"
"Ingat tadi adek sudah minum vitamin dan tidak beli ice lagi"
"Pinter" Dean tersenyum sehingga mata pemuda itu ikut tersenyum dan mengacak rambut basah Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra&Devandra ●NCT DREAM
Teen FictionNOT B×B -END- bagaimana jika punya saudara kembar yang posesif? galak banget sama orang tapi beda cerita kalau sama kembaran nya pasti lucu kalau punya kembaran yang sama-sama punya kesamaan "Adek!!, Abang udah b...