●42

871 65 2
                                    

haii aku datang semoga di ending book ini masi tetap nungguin ya...

maaf baru bisa up aku masi memperbaiki hati wkwk abis ditolak snbp🤩😎😎

double up ga??

tandain typo yaa

●●●●●●

Pagi berganti siang. Siang pun berganti malam kini keempat keluarga harmonis itu tengah menikmati malam bersama dengan secangkir teh juga coklat panas. Bunda tengah sibuk menyiapkan segala keperluan untuk berlibur. Mulai dari berbagai peralatan hingga pakaian, tak lain memang sama saja dengan ibu-ibu di luar sana. Selalu merepotkan diri walaupun ayah sudah mengatakan jika disana bisa langsung beli.

Awalnya kegiatan jalan-jalan keluarga ini hanya iseng di minta oleh si kembar, sebab terakhir keluarga mereka melakukan jalan-jalan seperti ini mungkin sudah sangat lama. Dengan senang hati ayah langsung menyetujui rencana itu.

"Abanggg!!!... ini cocok di pake hitam atau abu-abu?" Teriak Devan memperlihatkan dua hodie yang akan ia gunakan nanti. Dean menyembulkan kepala dari balik pintu kamar nya.

"Putih!!!" Teriak nya lagi. Devan menghela nafas panjang. " Abang ko bodoh si!"

"Iya itu!!"

Begitulah teriakan mereka, Devan yang mengeluarkan beberapa baju di kamar nya. Disahuti teriakan Dean dari arah kamarnya pula.

"Abang adek bawa ini ya!!...Earphone punya adek rusak"

"....." Hening sesaat tak lagi terdengar sahutan Dean. Devan langsung melengos pergi ke arah kamar Dean. Ia langsung menatap sang abang tengah merapikan beberapa pakaian dalam koper.

"Abang liattt lohh" Seru nya mengangkat earphone miliknya.

Dean menghentikan pergerakan, lalu menatap benda yang kini ada di tangan sang adik. "Kan ayah udah bilang dek, vila kita disana udah lengkap"

"Abang juga bawa koper tuh!"

"Ini cuma baju santai aja, kan belum tentu disana ada"

Devan mengangguk paham, namun ia tetap menyelipkan earphone miliknya kedalam koper Dean. "Kita berapa hari disana? "

"Semingguan paling lah, ayah kan abis dari sana langsung berangkat ke Malaysia"

●●●●●●●

Tak terasa waktu kian berlalu, bahkan langit pun mulai kembali menampilkan cahaya nya. Keempat anggota keluarga tersebut tengah berkumpul dalam ruangan keluarga, sepertinya sang kepala keluarga akan menyampaikan sesuatu.

Devan yang memang sedari tadi. Sudah berada disana dengan kedua kaki bersila diatas sofa, serta toples kaca di pangkuan nya.

Ia menatap lekat ke arah tiga orang yang perlahan mendekati nya. "Teumbwen pgiw-pgiw swudah ngwumpul.." Ujar pemuda berkaos tanpa lengan itu berucap.

"Ayah tuh pagi-pagi udah repot manggilin" Seru Dean menyahuti.

Bunda mengambil tempat di samping Devan, begitupun dengan Dean kini, kedua sisi kanan kiri nya diapit oleh dua manusia kesayangan nya. Berbeda dengan ayah, pria tua itu lebih memilih menduduki bokong pada sofa yang hanya berisi satu orang. Itu memang sofa tempat kepala keluarga itu selalu duduk.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang