halloo menuju end nih
secepatnya aku bakal up book baru
dan ini sepertinya book yang akan menjadi, sedikit menantang buat aku, karna aku juga pertama kali mulai karya ini dengan sisi psikologis, dan setelah memutuskan aku tetap buat gendre brodership nanti cast nya haechan ft jaemin.kalian nanti juga bebas request alur ya, nanti per-bab ya, jadi doakan bakal aku up secepatnya, dan ramaikan terus ya book aku..jujur gatau mau bilang makasi pake cara apalagi, atas suport yang kalian kasi sama aku, kadang di bilang hilang ide juga sering cuma karna liat antusias pembaca, aku jadi lebih semangat buat ngetik,walaupun kadang ga ngefeel apalagi ga nyambung aku berusaha buat nyoba ketikan aku masuk ke hati pembaca.
semoga kedepannya bisa lebih banyak karya buat kalian semua ya, makasi 15k pembaca sampai dititik ini banyak kebahagiaan yang aku dapatkan walaupun hanya sekedar dinikmati orang lain. Aku selalu nyoba buat apa yang aku rasain dan tulis juga kerasa sama readers.
●●●●●●●
Hari berganti hari kedua anak kembar itu, kini tengah menikmati ice krim di taman rumah sakit. Sebenarnya Dean sangat menolak keinginan Devan. Namun bukan Devan namanya jika tidak merengek, hal hasil Dean mengiyakan walaupun dengan rengutan kecil.
Tak sampai disana saja Devan juga merengek ingin makan seblak, untung saja Dean punya kesabaran yang luas. Hingga kini Dean menikmati ice krim dengan tenang sedangkan Devan sibuk mengusili kucing di bawah kakinya.
"Bang adek ada tekateki" Dean pun menatap Devan lalu menfokuskan mata pada Devan.
"Apa..??"
"Apa yang makin di lihat makin jauh?"
"Eumh..telinga kan?" Devan merenggut tapi tak butuh waktu lama ia kembali bertanya.
"Ish ganti!!"
"Loh emang bener?"
"Gantii abangggg"
"Iyaiya terserah kamu, apa lagi coba?"
Devan sidekap dada dan memajukan bibir satu centi. "Ikan apa yang paling cerewet??"
Tampak Dean berfikir sejenak. "Abang tau ikan bawal!!"
Plakkk
"Iiis abang gausah tau!! jawabannya gatau gitu!"
"Tapi abang tau jawabannya gimana dong" Devan sudah mendelikan mata kesal.
"Lagi terakhir ini" Dean hampir melepaskan tawa, namun tertunda karna melihat ekspresi wajah Devan sudah tak bersahabat.
"Burung apa yang bisa nolak?"
Dean ingin kembali menjawab, namun ia urungkan bisa bahaya jika Devan marah padanya. "Gatau tuh emang apa?"
"Jawabannya adalah...gak gak ahahha"
"Abang tau kok"
"Gak! abang kalah!, sekarang beliin adek ice krim lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra&Devandra ●NCT DREAM
Fiksi RemajaNOT B×B -END- bagaimana jika punya saudara kembar yang posesif? galak banget sama orang tapi beda cerita kalau sama kembaran nya pasti lucu kalau punya kembaran yang sama-sama punya kesamaan "Adek!!, Abang udah b...