●9

1.2K 58 0
                                    

heellowwww readers
vote coment yah
pengen deh 1k aamiin ya allah

"Bulan sepertinya juga kesepian sama seperti matahari namun ia tak pernah menyerah untuk bersinar".

{Deandra Glendwijaya}

"Bunga saja membutuhkan kumbang untuk membuat nya kembang, sama seperti manusia ia tetap butuh seseorang untuk bertahan".

{Devandra Glendwijaya}


Ruangan Devan sangat terasa rame di karenakan ke lima sahabat nya kini tengah mempersekutukan toples nastar. Awalnya ini ide dari Haikal yang kemudian di ikuti oleh Zehan. Dan terjadilah permusuhan antara anak manusia dengan toples cookies tersebut.

Dean dan Devan bahkan sudah angkat tangan, karna sedari tadi mereka bukan nya berfikir jernih dan normal malah berantem.

"ARRH ANJ". Umpat Haikal kesal, karna toples cookies itu tak ujung menemukan pusat untuk di buka.

"Jangan Ngumpat Bego!!". Celetuk Reyhan dengan santai memukul kepala Haikal.

"Dimana si ini ujung lem nya!, kalau gamau jualan gausah di jual!!. Ini ngasi lem nya udah kaya ga mau di buka anjing!". Mahen pun ikutan frustrasi.

"Bang ini kita ganti aja, nanti Alvin beliin satu pabrik sama dady". Ujar pria berdarah china itu.

Duggg

"Lambe mu!, buka satu ini aja ga bisa lu beli sepabrik." Dengus Haikal, Calvin malah memberikan cengiran lumba-lumbanya.

"Udah?, sini gue bantuin". Akhirnya Dean mengeluarkan suara bariton nya. Ia pun melangkahkan kaki jenjang nya menuju sofa dimana teman-teman nya berada.

"Buka ini doang ga bisa". Celetuk Dean sembari berusaha membuka toples di tangan nya...

1 menit

2 menit

3 menit

5 menit

Tak ada perubahan sama sekali ia malah hampir melemparkan toples di tangan nya namun di tahan Calvin.

"YA ALLAH BANG JANGAN GITU!". Ujar Calvin frustrasi kembali menarik toples nastar dari tangan Dean.

"LO KRISTEN DODOL!!". Teriak Haikal frustrasi, yang lain langsung menyemburkan tawa nya.

"Ehehe gue lupa bang, astagfirullah tuhan yesus". Ucap Calvin menutup mata dan menaruh tangan nya di dada.

"Gelo sekali anak orang ini, setelah login malah log out". Ujar Mahen menggelengkan kepalanya. Ia berjalan mendekati ranjang Devan yang sedari tadi hanya menyimak percakapan mereka.

"Hei why?, are you tired?". Ucap Mahen membuyarkan lamunan Devan.

"Maaf gue ga fokus lo disini Hen".

"It's okey, lo harus sembuh cepat lo lupa Dean dan gue bakal tournamen senin depan". Jelas Mahen mengganti alih topik pembicaraan mereka.

Ia tau saat ini pikiran sahabat nya ini bukan, disini hanya raga yang terlihat namun pikiran yang melayang jauh. Ia paham bagaimana kondisi Devan. Siapa anak yang tidak akan merindukan rawatan dari kedua orang tua.

"Emang lo jadi tournamen nya?". Tanya Devan di balas anggukan oleh Mahen.

"Ck subak lo kenapa ga bilang dari awal!, asal lo tau gue udah nunggu kabar itu. Tapi lo tau tu Dean gamau ngasih tau gue". Celetuk nya protes dengan ekspresi kesal.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang