●36

735 58 30
                                    

haloooo happy reading
aku kembali muncul di akhir-akhir ending ini sepertinya kita happy happay aja ya whaha janji ini mah.

oiya mau tanya sebenarnya udah dari bab awal mau aku tanya tapi kelupaan mulu, teman-teman nemu cerita aku dari mana? and kesan pesan buat aku apa?

jujur nulis cerita gini emang bener-bener butuh mental dan perasaan, bukan cuma alur tapi hati juga harus sama, mangkanya kadang alur yang aku bikin memang murni dari perasaan aku.

awalnya aku memang udah bakal pleaning buat bikin alur happy dari start to end tapi kayaknya kurang feel kalau ga ada bubuk problem kan jadi mengingat perasaan ku juga tiap bab itu beda-beda jadilah karya berantakan ini..maaf buat yang belum bisa sepertinya ekpetasi teman-teman semua, tapi aku terus berusaha.

makasi juga udah selalu mampir buat baca dan koment,makasi juga udah tandain typo..mianhe noona🫂

●●●●●●

Dua remaja kembar kini sudah sampai dirumah, setelah kembali bersekolah dan menghabiskan waktu untuk ulangan. Tak terasa memang kini kedua anak kembar sudah sampai di penghujung pendidikan SMA. Artinya mereka akan menghadapi tantangan yang lebih banyak kedepannya. Semester akhir adalah waktu untuk banyak siswa menghabiskan waktu untuk mengukir moment.

Sama halnya dengan kembar dan sahabat-sahabat nya, mereka juga sudah berada di ending organisasi serta eskul tiga tahun akan berakhir sebentar lagi, banyak moment harus ditinggalkan karna tak akan terulang lagi.

Dari arah pintu bunda mendengar samar-samar suara, akhirnya wanita paruh baya itu menghampiri dan benar saja ternyata kedua putra tampan nya sudah pulang. Bunda membuka pintu utama dengan tangan masi memegang spatula serta apron yang masi terpasang, sudah dipastikan bunda tengah memasak tadi.

"Anak-anak bunda udah pulang ternyata, ini adek kenapa kasut banget kaya jamuran belum di setrika nak?" Ujar Bunda memandangi wajah kasut Devan sementara Dean yang masi berada di garasi terkikik kecil.

"Buang aja abang nda!!!!!"

"Adek jangan teriak-teriak dikira kenapa-kenapa nanti sama tetangga"

"Biarr"

Dean kembali langsung menyalami tangan bunda, bunda tentu saja heran ada apa lagi dengan kedua anaknya ini. "Abang ķenapa ini eum?"

"Adek mau ice krim lagi bun abang larang"

"Adek ko bandel hm?"

"Adek aduin bunda sama ayah, abang juga! liatttt" Devan berlari memasuki rumah, bahkan dengan suara menggema. "Ada-ada aja Adek kamu bang, kalau gitu abang ganti baju siap itu turun bunda udah masak bawa Adek juga"

Dean mengacungkan jempol, "baik siap laksanakan bunda ratu" Bunda mengangguk seolah memberikan izin pada Dean.

●●●●●●●

Makan siang tadi begitu sepi sebab bungsu Wijaya masi mode marah?, ia akan pundung sampai ayah pulang katanya. Dan benar saja ayah pulang tepat pukul 20:15 wib, Devan tanpa aba-aba langsung melompat kegendongan sang ayah. Untung saja ayah siap siaga dan badan Devan tak sekekar Dean.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang