●32

899 64 32
                                    

hilaowww
vote coment banyakkkkk ya
happy reading!!!!
ekstra part semoga ngefeel ya
⚠️ keluarkan Keluh kesah anda semua

●●●●●●●

Kali ini Devan merasakan firasat buruk akan tiba, tak tau benar atau tidak namun feeling pemuda itu begitu kuat. Lagipula semenjak percakapan nya dan Dean kemarin selesai Ia tak melihat keberadaan Dean lagi.

Devan berusaha mengingat sesuatu, sebab pada saat ingin tidur ia mendengar percakapan Dean dengan seseorang di telfon.Ia menekuk wajah masam, sudah hampir satu jam Devan berusaha menghubungi dan mencari tau namun tetap saja. Tak ada tanda-tanda Dean akan pulang, ia melirik jam sekilas sudah menunjukkan pukul 09.00 wib. Berarti kembaran nya itu sudah pergi sejak beberapa jam yang lalu.

"Dada Devan tiba-tiba sesek ya allah, sakit banget hahh" Lirih Devan menetralkan nafas panjang.

Parabebanrakyat

Me:
Pada liat abang ga?
11.27

Reyhanjing:

G tempe gue mah

11.27

Alvino:
I no tau tau bang!
11.27

Aaaikaljing:
Jps Dean kan ada sama lo lacak coba
gue sekalian bantu,cek ke basecamp
11.29

Me:
Gue lupa eheh, thanks Kal
11.30

Devan baru inget jika jps handphone Dean dan handphone nya tersambung. "Bodoh nya di kurangin ya adek" Monolog pemuda itu.

Setelah berhasil melacak keberadaan Dean, kening Devan mengerut sempurna. Tempat apa ini? Begitu fikir nya, ia sebelumnya tak pernah melihat lokasi atau tau tempat ini.

"Kenapa abang kesana?,, yaudah gue susul aja kali ya" Tak berfikir lama Devan langsung mengambil helm dan jaket. Ia menatap lekat motor sport miliknya. Ini untuk pertama kali ia menggunakan motor pembelian sang ayah. Sebenarnya Devan bisa mengemudi ia pernah sempat diajarkan oleh Haikal.

Dengan mengandalkan alamat jps Devan nekat mencari tau. Jujur baginya Dean segalanya, cukup ia yang lemah abang nya jangan. Devan bahkan tak sekali dua kali berada ancaman keselamatan. Itu sendiri juga tak membuahkan hasil jera pada pemuda itu.

Hingga sampailah Devan di depan gedung yang lumayan luas, sedikit ragu namun kaki jenjang itu tetap ia bawa untuk masuk. Terlihat ada beberapa motor dan mobil yang terparkir tepatnya di halaman gedung tua itu. "Apa mungkin abang disini ya?? horor banget ini mah, baru tau abang suka main dirumah hantu gini" Monolog Devan.

Ceklekk

Pintu tua itu terbuka lebar, Devan menyerngit bingung lagi-lagi ruangan itu tak ada manusia. Kenekatan nya dan sampai disana saja, ia terus melangkah masuk.

"Banyak banget ruangan nya hish serem tau!" Gumam Devan kesal, kaki panjangnya tetap ia dorong masuk.

●●●●●●

Sementara disisi lain tepatnya di lantai atas gedung tua tersebut, ada belasan pemuda yang tengah bersantai sembari menunggu tugas dari sang bos.

Deandra&Devandra ●NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang