Bab 09 - kebaikan satria

42 12 4
                                    

“Turun!”

Perintah satria ketika ia menghentikan mesin motornya karna sudah sampai di toko bunga yang kia maksud.

Kiara yang masih merasa ketakutan ia pun perlahan melepaskan genggaman tangan dari jaket satria sambil mengangkat kepala yang ia senderkan pada punggung satria.

“ alhamdulillah gue masih selamat”. Ucapnya sambil mengelus dada.

Kia menghela nafas kemudian kembali memarahi satria sambil memukul punggungnya, “lo ngeselin banget sih jadi orang!”.

Satria meringis, “Aw.. sakit kali”.

“Kia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kia.. kamu pulang sama siapa?” ucap Rosa setelah membuka pintu utama toko lalu berjalan menghampiri kiara.

Kia terkejut lalu segera turun dari atas motor satria, kemudian ia berjalan menghampiri Rosa sambil mengecup punggung tangannya.

Satria pun ikut turun dari atas motornya lalu menghampiri Rosa kemudian ikut mencium punggung tangannya.

“teman sekolah kamu?” Tanya Rosa pada kiara.

“Kakak kelas aku Bu”. Sahut kiara.

Rosa mengerutkan bibirnya sambil bergumam, “ jadi kamu mainnya sama kakak kelas dari pada teman se-angkatan kamu sendiri?”.

Kia memanyunkan bibirnya kemudian sembunyi di balik tubuh Rosa, “Ibu apaan sih”.

“Kebetulan aja tante, tadi motor anak tante mogok di jalan, jadi saya suruh teman sama bawa ke bengkel terus saya antar anak tante pulang”. Ucap satria.

“anak tante namanya kiara loh, kamu belum kenalan apa?” ledek Rosa.

Kiara membulatkan matanya dan menatap tajam ke arah satria seolah-olah memberi isyarat agar tidak berbicara macam-macam pada ibunya.

“Kiara kan murid baru tante, jadi saya masih lupa sama namanya”. Satria menyeringai.

“lupa sama nama kok bisa sampai anterin ke rumah sih”. Goda Rosa lagi.

Kia yang tak nyaman karna takut rosa dan satria berbicara lebih jauh lagi ia pun segera mencoba menyuruh agar satria segera pulang.

“ibu udah dong jangan godain kak satria terus, malu ih... kak satria-Nya juga mau pulang kan?” ucap kiara sambil memberi isyarat pada satria dengan mengedipkan kedua matanya.

“Ah iya tante, saya langsung pamit aja yah, mau urus motornya kiara juga, nanti kalau sudah selesai saya antar lagi kesini”.

“antar kesini lagi? Wah baik banget yah kamu sama anak tante”. Ucapan Rosa itu membuat kia semakin merasa malu pada satria dan ia pun terus saja menyuruh Rosa agar segera berhenti menggoda dirinya dengan satria.

***

“gila, olinya kering banget sat, ini motor siapa? Cewek lo?” ucap choki ketika sedang mengecek kondisi motor kiara.

ANTITESIS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang