2. Little Mouse

22.9K 1.2K 68
                                    

HALOOOO!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!
.
.
.
.
.
Happy reading

•••••

Bias cahaya menerpa wajah Alora, membuat tidur damainya sedikit terusik. Perlahan namun pasti Alora mulai membuka kedua matanya. Langit-langit kamar yang nampak begitu indah menyambutnya, kening Alora berkerut kala rasa pening menyerang kapalanya. Alora meringis pelan, dia mendudukan tubuhnya dan mulai bersandar pada dipan di belakangnya.

Pandangan Alora mengedar melihat keadaan sekitarnya, interior kamar yang sedang di tempatinya terlihat sangat mewah. Dia duduk lalu mengusap tengkuk belakangnya yang terasa cukup nyeri.

Alora mengingat kejadian semalam, pria menyeramkan itu membawanya pergi tanpa persetujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alora mengingat kejadian semalam, pria menyeramkan itu membawanya pergi tanpa persetujuannya. Entahlah, dia bingung harus berterima kasih atau tidak kepadanya. Karena berkat Valter dirinya terbebas dari kejaran ke-4 pria yang semalam memburunya.

Tubuh Alora terasa sakit, namun hal itu tak menghentikan kaki-kakinya yang mulai perlahan turun dan melangkah mendekati pintu kamar. Dan baru saja dia akan membuka pintu tersebut, seseorang dari luar sudah membukanya terlebih dulu. Terlihat seorang wanita muda berpakaian layaknya pelayan berdiri di depannya.

"Selamat pagi nona," sapa pelayan itu dengan senyuman sopan.

"Pagi, saya—"

"Mari saya bantu membersihkan diri, nona."

Ucapan yang akan Alora lontarkan harus terhenti saat pelayan itu lebih dulu memotongnya. Dan tak cukup sampai disitu, pelayan tersebut turut mendorong pelan bahunya, hingga membuatnya kembali masuk ke dalam kamar.

"Mari ikuti saya, nona."

Pelayan itu berjalan terlebih dulu dan Alora dengan patuh mengikutinya dari belakang. Dia melihat kegiatan yang dilakukan pelayan tersebut, dimulai dari menyiapkan air hangat, alat-alat mandi, dan bahkan menyalakan sebuah lilin aromaterapi untuk dirinya. Alora merasa ini sedikit berlebihan.

"Silahkan nona," titah pelayan itu mempersilahkan agar Alora segara masuk ke dalam bathtub yang telah dia persiapkan.

"Silahkan nona," titah pelayan itu mempersilahkan agar Alora segara masuk ke dalam bathtub yang telah dia persiapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang