29. Unexpected

10.3K 716 166
                                    

Haloooo!!!!

MARI RAMAIKAN PART INI DENGAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN✨
.
.
.
.
.
Happy reading ❤️

•••••

Setelah kepergian gadisnya, Valter menghela napas berat. Tangannya dengan cepat meremas rambutnya guna menyalurkan kekalutannya. Dia tidak bermaksud untuk mengusir Alora, dia hanya ingin Alora menjauh agar tak berurusan dengan Cassandra. Wanita ini tak dapat disepelekan, Cassandra bisa melakukan hal nekat untuk menghancurkan hal yang tidak dia suka. Valter hanya tidak ingin Alora terluka.

Namun sepertinya Alora salah paham, Valter akan mengurusnya nanti. Untuk saat ini dia harus menyingkirkan Cassandra dari hadapannya.

"Apa maumu?"

Pertanyaan yang Valter lontarkan membuat wanita bernama Cassandra tertawa pelan. Dia menatap pria di depannya dengan bibir tersungging tajam. Kaki jenjangnya secara perlahan mulai melangkah menghampiri Valter, dan saat berada di dekatnya Cassandra menjatuhkan dirinya tepat di atas pangkuan Valter.

Kedua tangannya mengalung pada leher pria itu, mata indahnya memancarkan kekaguman, dan senyum yang terpatri pada wajahnya semakin menunjukkan perasaan suka yang menggebu dalam hatinya. Jari telunjuknya terulur menyusuri pipi hingga berhenti pada bibir tebal Valter, belaian lembut pun Cassandra berikan. "Tentu saja aku menginginkanmu," bisiknya.

Valter menyingkirkan tangan itu dari wajahnya. Dia meremasnya dengan kuat namun tak melunturkan senyuman Cassandra. "Aku tidak main-main, Cassandra. Kita sudah sepakat untuk tidak bertemu di mansion ini," ujarnya tegas.

Cassandra memajukan wajahnya, dia tersenyum lembut. "Maaf, aku melupakannya, sayang."

Valter mendorong tubuh wanita itu agar memberi jarak di antara mereka. "Pergilah!" Usirnya tak suka.

"Aku baru saja sampai, kenapa kau tega sekali mengusirku?" Keluhnya. "Lagi pula setelah kita menikah aku akan tinggal di sini. Bukankah begitu?"

"Cassandra, keluar!"

"Tidak!" Sahutnya tegas menolak untuk pergi. "Aku tidak akan pergi sebelum kau mengusir gadis sialan itu!!" Sahutnya dengan amarah menggebu.

"Watch your mouth!" Peringat Valter.

"Kenapa?! Kau akan memukulku sama seperti yang kau lakukan pada adikmu?!" Bentak Cassandra. Dia tidak suka saat Valter lebih membela gadis itu.

Valter menghembuskan napas berat, tangannya terangkat lalu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Dia malas untuk berdebat dengan Cassandra.

Melihat Valter tak lagi mengeluarkan suara membuat Cassandra berdecak pelan, dia merebahkan kepalanya pada dada bidang Valter dan jari-jemarinya secara perlahan membuat pola abstrak di atasnya. "Kau meninggalkanku saat gadis itu melihat kita bercinta. Kau juga memukuli adikmu, bahkan kau menembaknya hanya karena dia menyentuh gadis itu."

Cassandra mengecup pelan dada bidang Valter. "Aku membencinya," ucapnya namun tak mendapatkan jawaban. "Aku benci melihatmu membawa wanita lain dalam hubungan kita. Aku benci melihatmu peduli padanya," ujarnya meluapkan segala ketidaksukaannya.

Hatinya terasa sakit saat melihat Valter bersama dengan Alora, dia tidak suka membagi Valter dengan gadis lain. Valter adalah miliknya, dia tidak akan membiarkan siapapun merebut Valter darinya.

Cassandra mengalihkan pandangan, dia menatap Valter dengan tatapan terluka. "Tidak bisakah kau hanya cukup denganku saja?"

Valter terdiam tak menjawab, tapi kali ini dia mulai membalas menatap Cassandra.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang